Ada Vitamin B3 dalam Asteroid Ryugu, Apa Kaitannya dengan Bumi?

By Ricky Jenihansen, Senin, 27 Maret 2023 | 15:00 WIB
Imuwan menemukan adanya Vitamin B3 pada sampel yang dibawa dari asteroid Ryugu ke Bumi. (Jaxa)

Mereka mengekstraksi molekul-molekul ini dengan merendam partikel asteroid dalam air panas, diikuti dengan analisis menggunakan kromatografi cair yang dipadukan dengan spektrometri massa beresolusi tinggi.

Analisis mengungkapkan adanya urasil dan asam nikotinat, serta senyawa organik yang mengandung nitrogen lainnya.

“Kami menemukan urasil dalam sampel dalam jumlah kecil, di kisaran 6-32 bagian per miliar (ppb), sedangkan vitamin B3 lebih banyak, di kisaran 49-99 ppb,” kata Oba.

Asteroid Ryugu - Gambar diambil pada jarak 20 kilometer pada 26 Juni 2018, diameter 870 meter. (Hayabusa2/JAXA.)

"Molekul biologis lain juga ditemukan dalam sampel, termasuk pilihan asam amino, amina, dan asam karboksilat, yang masing-masing ditemukan dalam protein dan metabolisme."

Senyawa yang baru terdeteksi serupa tetapi tidak identik dengan yang sebelumnya ditemukan di meteorit kaya karbon.

Baca Juga: Asteroid Pembunuh Dinosaurus Bukan yang Terbesar Pernah Menabrak Bumi

Baca Juga: Bahan Kimia Volatil di Bumi Berasal dari Asteroid Luar Tata Surya

Baca Juga: Temuan Asteroid dari Setitik Debu Antariksa Bisa Selamatkan Planet Ini

Baca Juga: Butiran Asteroid Kuno Memberi Wawasan tentang Evolusi Tata Surya Kita

“Perbedaan konsentrasi dalam dua sampel, yang dikumpulkan dari lokasi berbeda di Ryugu, kemungkinan disebabkan oleh paparan lingkungan luar angkasa yang ekstrem,” kata para ilmuwan.

“Senyawa yang mengandung nitrogen, setidaknya sebagian, terbentuk dari molekul yang lebih sederhana seperti amonia, formaldehida, dan hidrogen sianida.”

Meskipun ini tidak terdeteksi dalam sampel Ryugu, mereka diketahui hadir dalam es komet dan Ryugu bisa jadi berasal dari komet atau benda induk lain yang hadir di lingkungan bersuhu rendah.

“Penemuan urasil dalam sampel dari Ryugu memperkuat teori terkini mengenai sumber nukleobase di Bumi purba,” kata Oba.

“Misi OSIRIS-REx NASA akan mengembalikan sampel dari asteroid tahun ini, dan studi perbandingan komposisi asteroid ini akan memberikan data lebih lanjut untuk membangun teori-teori ini.”