Jeruk Nipis hingga Beras Ketan Sebagai Fondasi Tembok Besar Cina

By Galih Pranata, Rabu, 29 Maret 2023 | 13:00 WIB
Tembok besar Cina pada kenyataannya dibangun dari fondasi bahan utama jeruk nipis yang dipadukan dengan beras ketan agar menciptakan struktur komposit kompak yang membuatnya kokoh selama ratusan tahun. (JLB1988)

Ketika zat kimia itu bergabung dengan kalsium karbonat, dapat menciptakan "struktur mikro kompak" yang begitu kuat sehingga dapat menahan peristiwa alam seperti badai dan gempa bumi.

Baca Juga: Kesalahan Fatal Tembok Besar Tiongkok Menyebabkan Kejatuhan Dinasti

Baca Juga: Sejarah Panjang Tembok Besar Tiongkok, Siapa Kaisar yang Membangunnya?

Baca Juga: Jika Cina Punya Tembok Besar Cina, Romawi juga Punya Tembok Hadrian

Baca Juga: Kaisar Wen dari Sui, Perampas Kejam nan Berjasa di Kekaisaran Tiongkok 

Sementara kekuatannya dianggap rata-rata jika dibandingkan dengan mortar lain, ia tahan air, lebih sedikit menyusut, dan bahan kimia dalam mortar justru membuatnya lebih kuat dari waktu ke waktu.

Ini adalah mortar komposit sejati pertama diketahui dalam sejarah. Sementara penggunaan beras ketan untuk pembangunan Tembok Besar dianggap kontroversial pada saat itu, karena mengambil beras dari para pekerja dan menggunakannya sebagai pengganti mortar.

Terlepas dari para pekerja yang lapar dan kesal, beras ketan yang lengket itu sangat sukses menguatkan Tembok Besar. Mortar masih sangat kuat di tempat-tempat yang tidak bisa ditumbuhi rumput liar.

Tembok ini pada kenyataannya dibangun dengan ragam material, termasuk batu-batu yang tersusun. Melintang melalui lembah hingga perbukitan, batuan yang digunakan tergantung pada ketersediaan batuan di sekitar pembangunan.

Ketika Melintang ke atas gunung atau bukit, batuan gunung yang akan digunakan. Tatkala turun ke daerah lembah yang banyak penduduk, digunakan batu bata sebagai materialnya. Dibangun dari masa ke masa, Tembok Besar Cina menjadi saksi bisu perjalanan panjang dinasti dan Kekaisaran kuno di Cina. 

Orang Cina memiliki sejarah panjang membangun tembok, berasal dari periode Negara Berperang, dan mungkin ada 20 tembok dalam sejarah bangsa. Namun dalam terminologi Tiongkok, Tembok Besar dianggap sebagai satu proyek pertahanan berkelanjutan.