Jeruk Nipis hingga Beras Ketan Sebagai Fondasi Tembok Besar Cina

By Galih Pranata, Rabu, 29 Maret 2023 | 13:00 WIB
Tembok besar Cina pada kenyataannya dibangun dari fondasi bahan utama jeruk nipis yang dipadukan dengan beras ketan agar menciptakan struktur komposit kompak yang membuatnya kokoh selama ratusan tahun. (JLB1988)

Nationalgeographic.co.id—Orang-orang telanjur meyakini kabar yang melegenda bahwa Tembok Besar Cina terlihat dari luar angkasa. Legenda itu bermula pada 1932 ketika Ripley's Believe It or Not! mengklaim bahwa Tembok Besar Cina itu adalah "karya manusia yang paling kuat, satu-satunya yang dapat dilihat oleh mata manusia dari bulan."

Secara kasat mata, jika Anda berkunjung langsung ke Cina, Anda akan melihat Tembok Besar Cina adalah tembok yang sangat panjang. Tembok ini membentang sekitar 21.196 kilometer! 

Tembok itu bergerak melintasi medan pegunungan di Cina, melengkung ke atas dan di melingkar di sekitar lereng bukit, dan menggabungkan penghalang alami seperti sungai dan tebing. 

Sebuah jalan setapak di sepanjang bagian atas tembok memungkinkan tentara, pembawa pesan, dan peralatan serta jalur tanpa gangguan antara titik-titik strategis, menggerakkan pasukan dan pasukan dengan cepat di sepanjang medan. 

Sejak abad ke-18, Tembok Besar Cina telah diakui secara internasional sebagai lambang ikonik kekuasaan dan otoritas Tiongkok. Oleh karena itu, berbagai penguasa modern sejak saat itu mulai berhati-hati dalam hal memulihkan, memperbaiki, dan melindungi tembok tersebut.

Otoritas dan stakeholder yang bertanggung jawab atas Tembok Besar Cina bukan lagi menjadikannya sebagai sistem pertahanan, tetapi sebagai lambang budaya dan sejarah yang sangat penting.

Tembok itu dibangun perlahan selama 2.300 tahun oleh 9 dinasti yang berbeda, menjadikannya bagian yang sangat penting dari sejarah Tiongkok. Karena alasan inilah tembok tersebut menjadi Situs Warisan Dunia UNESCO yang dilindungi pada tahun 1987.

Sementara restorasi yang lebih luas telah berlangsung sejak 1980-an, dengan berbagai tingkat keberhasilan. Tembok Besar Tiongkok juga diakui sebagai salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia modern pada tahun 2007.

Menariknya, meski dikenal berdiri kokoh dan gagah, Tembok Besar Cina tetap tidak sepenuhnya berhasil menghalau semua musuh yang berusaha menyerang Kekaisaran Tiongkok, terutama orang-orang Mongolia!

Reruntuhan dinding di sepanjang jalur di Tembok Besar Tiongkok. (The Wall Street Journal)

Fakta lain yang tak kalah menarik, jeruk nipis adalah bahan utama dalam pembangunan Tembok Besar China. Tetapi, para ilmuwan Universitas Zhejiang telah menemukan zat tambahan yang mengejutkan: Congee, bubur beras ketan.

"Hidangan nasi ketan mengandung amilopektin," tulis Aimee Heidelberg kepada History Collection dalam artikelnya berjudul Secret Facts About The World’s Most Iconic Buildings terbitan 21 Maret 2023.

Ketika zat kimia itu bergabung dengan kalsium karbonat, dapat menciptakan "struktur mikro kompak" yang begitu kuat sehingga dapat menahan peristiwa alam seperti badai dan gempa bumi.

Baca Juga: Kesalahan Fatal Tembok Besar Tiongkok Menyebabkan Kejatuhan Dinasti

Baca Juga: Sejarah Panjang Tembok Besar Tiongkok, Siapa Kaisar yang Membangunnya?

Baca Juga: Jika Cina Punya Tembok Besar Cina, Romawi juga Punya Tembok Hadrian

Baca Juga: Kaisar Wen dari Sui, Perampas Kejam nan Berjasa di Kekaisaran Tiongkok 

Sementara kekuatannya dianggap rata-rata jika dibandingkan dengan mortar lain, ia tahan air, lebih sedikit menyusut, dan bahan kimia dalam mortar justru membuatnya lebih kuat dari waktu ke waktu.

Ini adalah mortar komposit sejati pertama diketahui dalam sejarah. Sementara penggunaan beras ketan untuk pembangunan Tembok Besar dianggap kontroversial pada saat itu, karena mengambil beras dari para pekerja dan menggunakannya sebagai pengganti mortar.

Terlepas dari para pekerja yang lapar dan kesal, beras ketan yang lengket itu sangat sukses menguatkan Tembok Besar. Mortar masih sangat kuat di tempat-tempat yang tidak bisa ditumbuhi rumput liar.

Tembok ini pada kenyataannya dibangun dengan ragam material, termasuk batu-batu yang tersusun. Melintang melalui lembah hingga perbukitan, batuan yang digunakan tergantung pada ketersediaan batuan di sekitar pembangunan.

Ketika Melintang ke atas gunung atau bukit, batuan gunung yang akan digunakan. Tatkala turun ke daerah lembah yang banyak penduduk, digunakan batu bata sebagai materialnya. Dibangun dari masa ke masa, Tembok Besar Cina menjadi saksi bisu perjalanan panjang dinasti dan Kekaisaran kuno di Cina. 

Orang Cina memiliki sejarah panjang membangun tembok, berasal dari periode Negara Berperang, dan mungkin ada 20 tembok dalam sejarah bangsa. Namun dalam terminologi Tiongkok, Tembok Besar dianggap sebagai satu proyek pertahanan berkelanjutan.