Upaya Umat Muslim Merawat Masjid Pertama Warisan Nabi Muhammad

By Galih Pranata, Rabu, 5 April 2023 | 09:00 WIB
Masjid Quba kini semakin terlihat memesona berkat upaya umat muslim yang merawat masjid pertama warisan Nabi Muhammad SAW. (ZamZam.com)

Nationalgeographic.co.id—Masjid Quba dianggap masjid paling awal yang dibangun oleh sang penebar ajaran Islam, Nabi Muhammad. Masjid ini diperkirakan berdiri sekitar tahun 662 atau abad ke-7 M.

Muhammad meletakkan batu pertama setelah menetap sementara di Desa Quba selama 14 hari, hingga masjid ini dibangun di sana (Kota Madinah, Arab Saudi). Di sana jugalah tempat diadakannya sholat Jumat pertama yang dipimpin langsung oleh Nabi Muhammad.

"Awalnya, masjid ini dibangun 6 kilometer dari Madinah, tepatnya di desa Quba, sebelum Madinah diperluas hingga mencakup desa ini," tulis M. Ahmad kepada Kashmir Images dalam artikel berjudul ‘Masjid Quba’-The first Mosque of the Muslims terbitan 25 September 2022.

Terdapat juga sebuah sumur milik Abu Ayyub Al-Ansari. Sumur itu menjadi tempat yang diberkati karena unta betina Nabi pertama kali berlutut di sana untuk meminum airnya, setelah menempuh perjalanan panjang bersama Muhammad.

Setelah Muhammad wafat, Masjid Quba merupakan berlian yang kerap mengingatkan segenap masyarakat di Madinah, tanah suci, atau bahkan seluruh umat muslim dunia tentang kemuliaan sang Nabi.

Hal inilah yang mendorong segenap upaya umat muslim dalam merawat masjid pertama warisan peninggalan sang Nabi. Selama berabad-abad terakhir, umat Islam telah memberi banyak perhatian pada Masjid Quba.

Perhatian itu mendorong sejumlah perbaikan, perawatan dan renovasi oleh sejumlah khalifah pada masa-masa itu. Khalifah ketiga, Utsman bin Affan adalah pemimpin yang melakukan renovasi pertama terhadap kondisi masjid.

Sedangkan, Khalifah Omar bin Abdul Aziz membangun menara masjid pertama. Lalu, masjid itu direnovasi lagi pada 1044 oleh Abu Yali Al-Husaini yang membangun ceruk doa yang dikenal sebagai "mihrab."

Pada 1160, beberapa penambahan dilakukan pada Masjid Quba oleh Kamal Al-Din Al-Isfahani. Renovasi masjid silih berganti dan perubahan terakhir dilakukan pada zaman Sultan Abdul Majid pada 1830 pada masa Kekaisaran Ottoman.

Di zaman modern, rezim Saudi mengambil alih masjid dengan memberikan tanggung jawab kepada Kementerian Urusan Haji yang melakukan renovasi lebih lanjut dan menambahkan struktur ke desain aslinya.

Masjid Quba modern adalah prestasi arsitektur yang dilengkapi dengan fasilitas terbaru dengan tetap mempertahankan identitas kemurnian arsitektur Islamnya. Masjid telah diperluas untuk menampung lebih dari 20 ribu jamaah.

Ada juga ruang terpisah untuk para wanita sehingga mereka dapat dengan mudah beribadah tanpa hambatan. Pada 1984, mendiang Raja Fahd bin Abdulaziz meletakkan batu pertama untuk perluasan Masjid Quba yang bersejarah.

Dua tahun kemudian, sang raja meresmikan pembukaan Masjid Quba setelah dirampungkan perluasannya. Masjid dirancang dengan halaman dalam dengan beberapa pintu masuk.

Pada bagian utara dikhususkan untuk jemaah wanita. Masjid ini sekarang memiliki empat menara dan 56 kubah dan berdampingan dengannya terdapat sebuah kediaman Imam dan Muadzin, perpustakaan, penginapan untuk penjaga seluas 112 meter persegi.

Terdapat juga pusat komersial dengan 12 toko seluas 450 meter. "Masjid ini memiliki 7 pintu masuk utama dan 12 pintu tambahan," terusnya.

Masjid Quba berdiri sekitar tahun 662 atau abad ke-7 M, menjadi masjid pertama dan tertua di dunia. (Madain Project)

Putra mahkota Arab Saudi telah memerintahkan perluasan terbesar dalam sejarah Masjid Quba Madinah, yang sedang berlangsung. Proyek ini mencakup perbaikan area di sekitar masjid, sehingga total luasnya menjadi 50.000 meter persegi, 10 kali lipat dari ukuran sebelumnya.

Perluasan ini akan meningkatkan kapasitas masjid menjadi 66.000 jamaah. Masjid akan dikelilingi oleh area teduh untuk jamaah dan pengembangan infrastruktur dan jaringan jalan di sekitarnya untuk meningkatkan aksesibilitas.

Berkat perluasan dan renovasi dalam misi merawat warisan nabi, kini Masjid Quba memiliki 64 toilet untuk pria dan 32 toilet untuk wanita, serta 42 unit wudhu. Masjid ini didinginkan oleh tiga unit sentral yang masing-masing berkapasitas satu juta delapan puluh ribu unit termal.

Masjid Quba menjadi landmark yang unik dan bangunan putihnya terlihat jelas dari kejauhan. Saat ini, Masjid Quba memiliki 56 kubah mini, 4 menara paralel, 12 pintu masuk kecil, 7 pintu masuk utama, 3 unit pendingin sentral, dan semua fasilitas canggih yang diperlukan.

Kemegahan masjid dapat dilihat juga dari penggunaan mimbar mewah yang terbuat dari marmer putih, sedangkan fondasi halamannya terdiri atas marmer putih, merah, dan hitam.

Pentingnya Masjid Quba tidak dapat disangkal. Keberadaannya membawa makna khusus dan unik di hati semua umat Islam di seluruh dunia. Kuatnya hubungan Masjid Quba dengan Nabi Muhammad banyak kaitannya dengan hal ini.

Bagaimanapun, Masjid Quba adalah masjid pertama yang dibangun. Dan sampai hari ini, itu berdiri dan berfungsi sebagai tempat ibadah bagi mereka yang beriman.

Masjid ini didirikan hingga dipugar di atas ketakwaan muslim. Di dalamnya ada orang-orang yang gemar menyucikan diri, "...Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri"—Qur'an Surah Al-Baqarah ayat 222.