Kurangnya Kesadaran Perubahan Iklim Perlu Dukungan para Filantrop

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Selasa, 4 April 2023 | 12:00 WIB
Selama ini yayasan dan gerakan filantropi telah bergerak dalam meningkatkan upaya menghadapi dampak perubahan iklim. Mereka pun punya tugas baru, berkolaborasi meningkatkan kesadaran iklim masyarakat. (A Yoseph Wihartono/YKAN)

Maka, penting bagi gerakan filantropi untuk ambil bagian dalam momentum dan membangun pengetahuan tentang perubahan iklim, beserta risiko yang akan dihadapi, dan relevansi dengan proyek yang selama ini mereka kerjakan.

Sebagai salah satu jaringan filantropi Indonesia, Perhimpunan Filantropi Indonesia berpendapat bahwa munculnya gerakan bidang lingkungan dan konservasi. Hal itu disebabkan kesadaran di berbagai kalangan yang bergerak di bidang filantropi akan urgensi iklim.

Baca Juga: WLFF 2023: Menggaungkan Seruan Kepedulian Lingkungan Lewat Film

Baca Juga: Teknologi Penambangan Baru Ramah Lingkungan dengan Menggunakan CO2

Baca Juga: SMART Patrol: Upaya Ramai-ramai Perlindungan Spesies Terancam

Baca Juga: Dunia Hewan: Malaria Membahayakan Konservasi Kera Berstatus Terancam

Dolly Priatna, Direktur Eksekutif Yayasan Belantara dan Koordinator Klaster Lingkungan dan Konservasi Filantropi Indonesia menjelaskan, bidang filantropi ini akan mengakomodasi yayasan yang tertarik untuk memanfaatkan kolaborasi aksi iklim di antara para anggotanya.

"Klaster filantropi lingkungan dan konservasi aktif mendorong keterlibatan lembaga filantropi untuk mengatasi masalah lingkungan. Kami juga menyediakan forum diskusi bagi para penggiat lingkungan untuk dapat memberikan ide-ide dalam pelestarian lingkungan," tutur Dolly.

Perubahan iklim tidak hanya milik isu lingkungan saja, tetapi lintas bidang. Itu sebabnya, dalam rilis pernyataan bersama tersebut, perlu ada internalisasi strategi aksi iklim yang sangat penting, dan tidak hanya masuk ke bidang-bidang lainnya seperti kesehatan, pendidikan, pemberdayaan kelompok terpinggirkan, dan pembangunan ekonomi lokal.

Tentunya setiap yayasan dan lembaga filantropi juga membutuhkan keterlibatan dari pemangku kepentingan. Keterlibatan pemangku kepentingan pun harus dilakukan dengan kolaborasi, untuk melengkapi dan mempercepat pencapaian agenda bersama terkait perubahan iklim, terang dalam pernyataan bersama tersebut.