Beach Clean Up, Langkah Awal Meningkatkan Kepedulian Sampah di Laut

By Utomo Priyambodo, Kamis, 6 April 2023 | 15:00 WIB
Pada hari Sabtu, 11 Maret 2023, program Beach Clean Up diadakan kembali di Pantai Tanjung Pasir, Tangerang. (#SayaPilihBumi)

Kegiatan Beach Clean Up di Pantai Tanjung Pasir, Tangerang, ini berhasil mengumpulkan sampah seberat 404 kilogram. (#SayaPilihBumi)

Hasil riset Commonwealth Scientific and Industrial Research Organisation (CSIRO) tahun 2020 menyebut, ada wilayah yang disebut sebagai zona sampah laut yaitu area berkumpulnya sampah di pesisir yang jaraknya 8 kilometer dari tepi pantai.

“Konsentrasi tertinggi dari polusi di sepanjang pantai adalah plastik. Semakin jauh kami pergi dari pantai, semakin banyak puing yang ditemukan,” tulis Chris Wilcox, peneliti senior CSIRO, dalam laporan tersebut.

Sampah plastik juga bisa berpindah tempat hingga lintas benua karena aliran air laut. Sebuah studi baru yang dipimpin oleh University of Oxford telah mencoba mengembangkan model resolusi tinggi yang menyimulasikan pergerakan sampah plastik di lautan dunia.

Baca Juga: Kebanyakan Sampah Plastik di Pantai Afrika Ini Berasal dari Indonesia

Baca Juga: Indonesia Masuk Sepuluh Besar Negara Pengimpor Sampah Plastik Global

Baca Juga: Menggelisahkan, Ilmuwan Temukan Batuan Plastik di Pulau Terpencil

Studi ini menggunakan data masukan tentang arus laut, ombak, dan angin, serta sampah plastik yang memasuki lautan dari populasi pesisir, sungai, dan perikanan, untuk memprediksi akumulasi sampah plastik di 27 lokasi di Pulau Seychelles di Afrika dan Samudra Hindia bagian barat yang lebih luas. Hasil studi ini telah terbit di jurnal Marine Pollution Bulletin.

Hasil studi ini menunjukkan bahwa Indonesia adalah sumber utama sampah plastik berbasis darat yang ditemukan di pantai-pantai di Seychelles. Hal ini terutama terjadi pada puing berukuran sedang-besar yang memiliki daya apung tinggi seperti tutup botol, sandal, botol, dan barang-barang rumah tangga berukuran kecil. Sampah plastik yang datang dari Indonesia disebut akan berada di laut setidaknya selama 6 bulan, bahkan ada yang melebihi 2 tahun.

Jadi, berbagai sampah yang ada di pesisir Indonesia ini, jika tak kunjung dibersihkan, selain akan terus mengendap di pesisir dan laut Indonesia juga akan mencemari pesisir negara lain.