Dunia Hewan: Mengapa Kucing Menggoyangkan Buntutnya Sebelum Menerkam?

By Ricky Jenihansen, Kamis, 6 April 2023 | 14:00 WIB
Kucing menggoyangkan buntutnya dan mengendap-endap sebelum menerkam mangsanya. (Pet Keen)

Perilaku tersebut sepertinya memang menyenangkan bagi kucing, dan bahkan setelah mereka menangkap mangsanya, kucing malah tidak terlalu tertarik untuk memakan mangsanya.

Kucing juga punya kecenderungan bermain-main dengan mangsanya. Bahkan setelah mangsanya mati. Setelah kucing puas, atau sampai buruannya tidak bergerak lagi, barulah kemudian kucing menaruhnya di depan pintu atau bahkan memberikannya kepada Anda.

Kucing peliharaan tidak sendirian dalam perilaku ini. Kucing liar, ya, bahkan makhluk buas seperti singa, harimau, dan jaguar, juga menggoyangkan buntut mereka sebelum menyerang (semoga bukan kakimu).

Namun tidak seperti singa dan harimau, kucing rumahan telah dijinakkan selama sekitar 10.000 tahun. Jadi, waktunya sudah matang untuk mengungkap misteri yang menggelikan ini.

"Eksperimen yang ideal akan membuat kucing menerkam dengan dan tanpa goyangan buntut, sehingga para ilmuwan dapat menentukan apa efek goyangan (atau kekurangannya) terhadap kinerja menerkam mereka," kata Hutchinson.

Memang, Hutchinson memiliki banyak hal dalam catatannya, tetapi dia bercanda bahwa "itu harus dilakukan, entah bagaimana. Saya akan mengumpulkan beberapa ilmuwan, dan beberapa kucing yang ramah, pada waktunya."

Kucing telah didomestikasi ribuan tahun, tapi mereka masih membawa perilaku liar mereka. (Pet ful)

Domestikasi Kucing

Kita juga sepertinya perlu melihat lebih jauh ke belakang, saat kucing telah didomestikasi kucing selama ribuan tahun.

Kucing liar pertama yang didomestikasi mungkin sekitar 8.000 tahun yang lalu di Mesir dan wilayah sekitarnya, menurut sebuah studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam jurnal Nature Ecology and Evolution.

Kucing-kucing ini adalah anggota spesies Felis silvestris lybica, juga dikenal sebagai kucing liar Afrika. Mereka tertarik ke kota oleh tikus yang mereka buru untuk dimakan.

Manusia, pada gilirannya, memelihara kucing-kucing ini karena mereka mengendalikan populasi hewan pengerat penyebar penyakit dan pemakan biji-bijian.