Menyingkap Catatan Tentang Makhluk Halus Dunia Islam Abad Pertengahan

By Tri Wahyu Prasetyo, Jumat, 7 April 2023 | 09:00 WIB
Kitab al-Bulhan memiliki serangkaian ilustrasi jin yang disertai dengan judul. (Public Domain/ Wikimedia Commons)

Nationalgeographic.co.id—Di seluruh dunia abad pertengahan, terdapat kepercayaan yang kental terhadap makhluk gaib. Makhluk-makhluk ini disebut memiliki kekuatan yang dapat merugikan manusia.

“Banyak dari mereka memiliki kekuatan aneh dan bentuk yang mengerikan. Mereka disebut sebagai jin, setan atau iblis,” tulis Adam Ali, seorang pengajar di Universitas Toronto, pada Medievalists.

Ali memiliki ketertarikan pada dunia muslim pra-modern. Saat ini ia mengajar bahasa Arab dan sejumlah kursus tentang tema-tema sejarah Islam.

Ali mengisahkan jenis-jenis jin dari dunia Islam abad pertengahan menggunakan kitab al-Makhluqat wa Gharaib al-Mawjudat dan Kitab al-Bulhan sebagai sumber utamanya.

Apakah Jin itu?

Bangsa Arab percaya pada jin jauh sebelum kedatangan Islam. Jin adalah "peri dan satyr" di padang pasir. Mereka mewakili alam liar, wilayah yang masih belum ditaklukkan oleh manusia.

“Menurut kepercayaan Arab kuno, roh-roh menghantui daerah-daerah yang gelap dan terpencil di padang pasir. Mereka menunggu para pelancong yang tidak waspada,” terang Ali.

Menjelang Islam, beberapa jin telah meningkat statusnya menjadi dewa-dewa tidak jelas yang berhubungan dengan dewa tertinggi. Pada awal abad ketujuh, penduduk Mekah mempersembahkan tumbal kepada mereka untuk mengharapkan pertolongan.

Beberapa pakar percaya, bahwa jin pertama kali dikonseptualisasikan sebagai setan jahat. Sebagian juga mempercayai bahwa jin adalah dewa-dewi kuno yang telah dicampakkan orang-orang Sumeria dan Akkadia karena ajaran baru.

Jin Kuno

Kepercayaan terhadap jin merebak di desa-desa dan kota-kota di Timur Tengah. Banyak orang ketakutan dan menganggap bahwa makhluk tersebut berbahaya.

Sebagai contoh jin Pazuzu. Ali menjelaskan bahwa Pazuzu adalah salah satu jin purba berwujud angin  yang paling ditakuti oleh penduduk Kota Sumeria 6.000 tahun yang lalu.