Perunggu Benin Dibuat dari Mata Uang Eropa untuk Membeli Budak Afrika

By Ricky Jenihansen, Minggu, 9 April 2023 | 14:00 WIB
'Grup altar dengan ibu ratu' adalah salah satu dari lebih dari 3.000 Perunggu Benin yang dijarah dari Benin selama ekspedisi militer Inggris tahun 1897. (Jens Schlueter)

Nationalgeographic.co.id - Hasil analisis baru dari para ilmuwan di Jerman mengungkapkan bahwa Perunggu Benin ternyata dibuat dari mata uang yang digunakan Eropa untuk membeli budak Afrika. Mereka menemukan bahwa sebagian besar logam itu ditambang di Jerman barat.

Perunggu Benin adalah sekitar 3.000 patung yang merupakan karya seni perunggu menakjubkan yang dipahat oleh pandai besi Afrika antara abad ke-16 dan ke-19. Temuan tersebut benar-benar tidak terduga dan tidak diperkirakan sebelumnya.

Untuk diketahui, mata uang yang digunakan orang-orang Eropa masa lalu untuk membeli budak Afrika berbentuk gelang atau borgol yang disebut manilla.

Entah bagaimana, gelang-gelang itu kemudian dikumpulkan seniman pandai besi di Afrika pada abad itu dan kemudian dilebur dan dibuat menjadi ribuan patung yang fenomenal. Patung itu kemudian disita Inggris saat menginvasi Kerajaan Benin pada masa kolonial.

Para peneliti telah lama menduga bahwa patung-patung yang dibuat dengan ahli, dibuat oleh orang-orang Edo dari Kerajaan Benin, sekarang menjadi bagian dari Nigeria modern dibuat dari manilla.

Manilla adalah mata uang orang Eropa untuk membeli budak dari Afrika selama perdagangan budak trans-Atlantik. gelang itulah yang ternyata dilebur dan dibuat menjadi ribuan patung perunggu, tetapi konfirmasi tersebut sebelumnya sulit dipahami.

Sekarang, para ilmuwan telah menggunakan gelang logam ini, yang disebut manilla, yang ditemukan dari bangkai kapal Atlantik berusia lima abad untuk melacak asal karya seni tersebut.

Mereka memastikan bahwa logam yang mereka temukan di bangkai kapal tersebut merupakan logam yang sama seperti yang digunakan untuk membuat patung Perunggu Benin. Logam itulah yang digunakan kembali yang awalnya digunakan untuk membeli orang yang diperbudak.

Dengan menelusuri logam manilla, para peneliti menemukan mayoritas telah ditambang dari Jerman barat. Mereka menerbitkan temuan mereka pada 5 April di jurnal PLOS One.

"Perunggu Benin adalah karya seni kuno paling terkenal di seluruh Afrika Barat," penulis pertama studi Tobias Skowronek, seorang peneliti teknik dan ilmu material di Technical University Georg Agricola di Jerman, mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diterima Live Science.

"Akhirnya, kami dapat membuktikan hal yang sama sekali tidak terduga: kuningan yang digunakan untuk mahakarya Benin, yang telah lama diperkirakan berasal dari Inggris atau Flanders (Belgia), ditambang di Jerman barat," katanya.

Manilla adalah gelang atau borgol yang digunakan orang-orang Eropa untuk membeli budak di Afrika. (US Slave)