Selama proses westernisasi, Kekaisaran Ottoman mementingkan produk kaca dalam dekorasi istana. Di antara yang paling penting adalah Baccarat Prancis dan lampu gantung buatan Inggris.
"Dari barang sehari-hari hingga karya arsitektural, setiap bagian strukturnya menarik perhatian dengan kilauan kristal yang memesona," imbuhnya.
Bagian paling megah yang mencerminkan tren ini adalah aula upacara (Muayede salonu). Aula ini, tempat diadakannya upacara kemeriahan, terkadang digunakan sebagai tempat jamuan makan tamu resmi dari negara asing.
Lampu gantung kristal besar di aula adalah bagian paling favorit dalam menyambut segenap tamu-tamu kehormatan dan semakin menonjolkan volume aula istana yang paling luas dan tertinggi.
Lampu gantung tersebut dipesan dari Inggris oleh Sultan Abdülmecid pada tahun 1852 dan mencapai Istanbul sekitar satu setengah tahun kemudian. Lampu gantung unik seberat 4,5 ton dengan 664 tempat lilin ini dirancang oleh Frederick Rixon di London dan diproduksi oleh Hancock Rixon & Dunt.
Lampu gantung megah ini tiba di Istanbul dari Inggris dengan 67 suku cadang dalam satu peti. Dua pengrajin Inggris mampu memasang kandil dalam dua bulan.
Istana Dolmabahçe menunjukkan proses westernisasi dan pembaharuan, yang dimulai dengan Sultan Ahmed III pada abad ke-19, dan merupakan simbol modernisasi pada saat yang sama.
Setelah deklarasi republik, itu mulai digunakan sebagai kantor presiden. Atatürk tinggal di Istana Dolmabahçe selama empat tahun, dan istana tersebut menampung banyak tamu asing dan sejumlah kongres bersejarah.
Baca Juga: Dokumentasi Hagia Sophia, Jejak Kekaisaran Bizantium Hingga Ottoman
Baca Juga: Rahasia Gelap Kekaisaran Ottoman, Ada Tradisi Pembunuhan Saudara
Baca Juga: Gairah Sepak Bola di Kekaisaran Ottoman Lahir dari Bangsa Asing