Hima: Konsep Kawasan Konservasi Lingkungan Menurut Ajaran Islam

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Rabu, 12 April 2023 | 23:20 WIB
Islam mengajarkan pentingnya untuk menjaga kelestarian alam. Ajaran Islam bahkan memiliki konsep kawasan konservasi yang disebut hima. (NASA)

Baca Juga: Mengapa Ada Banyak Kosakata Bahasa Arab dalam Bahasa Inggris?

Baca Juga: Akibat Perubahan Iklim yang Kian Nyata: Menghijaunya Tanah Arab Saudi

Baca Juga: Menyingkap Catatan Tentang Makhluk Halus Dunia Islam Abad Pertengahan 

Setidaknya, terdapat hukum pertanahan semasa Islam bertajuk ihya' al-mawat. Di sini disebutkan tentang tanah terbengkalai tanpa pemilik. Abdul menyebut, Nabi Muhammad sengaja menunjuk kawasan hima untuk dikukuhkan dengan alasan untuk mencegah siapa pun bisa mendirikan bangunan di kawasan, termasuk mengambil rumput dan air.

"Hal seperti ini sering terjadi di zaman pra-Islam. Karena itulah ketika Rasulullah SAW diutus, beliau melakukan pengawasan agar kepentingan umum tidak diganggu," tulis Abdul. "Meski demikian, Nabi tidak melupakan pengembangan lahan dan sumber daya alam sembari menjaga ekosistem lingkungan."

Othman Llewellyn, peneliti lingkungan dari Saudi Wildlife Authority menyebutkan beberapa syarattentang hima semasa Nabi Muhammad. Dia menjelaskannya dalam artikel bertajuk "The Basic for a Discipline of Environmental Law" di Islam and Ecology.

Syaratnya, hima harus diputuskan oleh pemerintahan Islam, kawasannya harus dibangun sesuai ajaran Islam untuk kepentingan kesejahteraan umum, terbebas dari kesulitan untuk masyarakat--tidak boleh mencabut sumber penghidupan yang tidak bisa diganti, dan punya manfaat nyata dibanding kerusakan.

Setelah Nabi Muhammad wafat, konsep hima masih diteruskan oleh penerusnya, para pemimpin Islam. Jejak konsep ini kemudian disebutkan oleh FAO (Organisasi Pertanian dan Pangan PBB), sebagai salah satu pengelolaan kawasan konservasi tertua dunia.