Bernasib Tragis, Kaisar Tiongkok Ini Turun Takhta saat Ditawan Musuh

By Sysilia Tanhati, Rabu, 3 Mei 2023 | 14:00 WIB
Sebagian Kaisar Tiongkok bernasib tragis dan ditawan oleh musuh. Mereka terpaksa mengakhiri takhta Kekaisaran Tiongkok saat menjadi tawanan. (Public Domain)

Nationalgeographic.co.id—Sebagai seorang pemimpin kekaisaran yang kuat, Kaisar Tiongkok memiliki banyak musuh yang mencoba menembus perbatasan dan menjajah. Sebagian kaisar berhasil menghalau musuh. Akan tetapi, ada juga berhasil ditangkap dan dijadikan tawanan. Beberapa Kaisar Tiongkok terpaksa mengakhiri takhtanya saat ia menjadi tawanan.

Liu Shan, kaisar terakhir dari Shu Han

Secara historis, Liu Shan adalah kaisar kedua dan terakhir Shu Han. “Ia memerintah dari tahun 223 Masehi hingga 263 Masehi,” tulis Ched Yong di laman Owlcation. Sejarawan di masa itu tidak banyak menulis tentang Liu Shan. Ia diketahui merawat Zhuge Liang dan menyerahkan sebagian besar urusan kerajaan padanya.

Setelah Shu Han menyerah kepada Cao Wei pada tahun 263 Masehi, Liu Shan dipindahkan ke ibu kota Wei di Luoyang. Meski ditawan, ia dianugerahi gelar kehormatan Adipati Anle.

Di Luoyang, Liu Shan menjadi mantan kaisar yang ditawan sampai dia meninggal pada tahun 271 Masehi. Untungnya, Liu Shan tidak pernah diperlakukan dengan buruk selama penahanan. Dia juga tidak dipaksa untuk hidup dalam keadaan yang memalukan. Hari-hari terakhirnya dijalani dengan nyaman sebagai mantan Kaisar Tiongkok.

Sima Chi, kaisar keempat dari Jin Barat

Sima Chi, salah Kaisar Tiongkok yang bernasib tragis. Ia mengakhiri takhtanya sebagai tawanan.

Dinasti Jin, yang menggantikan era Tiga Kerajaan yang penuh gejolak, awalnya memerintah dengan baik. Setelah 60 tahun perang saudara berdarah, Kekaisaran Tiongkok kembali utuh dan bersatu kembali di bawah satu dinasti dan kekaisaran.

Sayangnya, tidak butuh waktu lama bagi Kerajaan Tengah untuk kembali jatuh ke dalam kekacauan. Dalam 30 tahun, Perang Delapan Pangeran yang menghancurkan pun meletus. Setelah perdamaian yang gigih tercapai, Kekaisaan Tiongkok diserbu oleh Xiongnu.

Pada saat Sima Chi naik takhta sebagai kaisar keempat Jin, kejayaan dinasti mulai menurun. Ini disebabkan oleh pejabat korup dan Sima Yue, salah satu pangeran dalam konflik sipil sebelumnya.

Banyak sejarawan percaya bahwa Sima Chi adalah kaisar yang cakap. “Tetapi ia dikutuk sejak awal pemerintahannya,” tambah Yong. Kaisar yang malang tidak memiliki kekuatan politik maupun kekuatan militer untuk menghadapi Sima Yue atau invasi barbar.

Bahkan, dia bahkan tidak bisa melindungi dirinya sendiri. Segera setelah kematian Sima Yue, dia ditangkap oleh Xiongnu.