Bernasib Tragis, Kaisar Tiongkok Ini Turun Takhta saat Ditawan Musuh

By Sysilia Tanhati, Rabu, 3 Mei 2023 | 14:00 WIB
Sebagian Kaisar Tiongkok bernasib tragis dan ditawan oleh musuh. Mereka terpaksa mengakhiri takhta Kekaisaran Tiongkok saat menjadi tawanan. (Public Domain)

Awalnya, kaisar tawanan diperlakukan secara wajar oleh para penculiknya. Penguasa barbar bahkan memberikan satu selir padanya. Tragisnya, pada tahun 313 Masehi, pemimpin suku barbar dibuat kesal oleh tawanan Jin. Saat itu, sang tawanan meratapi pemandangan Sima Chi yang menyajikan anggur kepada pejabat Xiongnu. Setelah menuduh para tawanan ini melakukan pengkhianatan, semua tawanan Jin dieksekusi. Termasuk Sima Chi yang diracuni hingga tewas.

Li Yu, kaisar terakhir Dinasti Tang Selatan

Tang Selatan bukanlah Dinasti Tang yang terkenal di Chang'an dan sepanjang Jalur Sutra.

Setelah Dinasti Tang asli berakhir, Kekaisaran Tiongkok terpecah menjadi banyak negara perseteruan berumur pendek. Dinasti Tang Selatan salah satunya. Pendirinya, Li Bian, mungkin berusaha untuk melegitimasi pemerintahannya dengan mengadopsi gelar dinasti dari era sebelumnya. Kebetulan, Li adalah nama keluarga dari kaisar Tang sebelumnya juga.

Pada puncaknya, Tang Selatan juga menguasai wilayah yang luas di jantung Kekaisaran Tiongkok. Tang Selatan bahkan dianggap sebagai salah satu kerajaan yang lebih besar dan lebih kuat di era Sepuluh Kerajaan yang dilanda perang ini.

Secara singkat, Tang Selatan dipandang sebagai kekuatan potensial yang suatu hari nanti bisa menyatukan kembali Kekaisaran Tiongkok.

Akan tetapi, pada masa pemerintahan Li Yu, Tang Selatan berada di bawah ancaman berat dari pasukan utara Zhao Kuangyin. Zhao Kuangyin mendirikan Dinasti Song, dan dalam beberapa tahun, Tang Selatan ditarik menjadi bagian Dinasti Song.

Akhirnya, Li Yu bahkan dipaksa untuk menyerah secara resmi kepada Zhao pada tahun 975 Masehi. Setelah itu, ia menjadi tahanan rumah di Kaifeng. Di sana, Li Yu dan keluarganya merana selama tiga tahun. Mantan Kaisar Tiongkok yang tragis itu kemudian diracun sampai mati oleh Kaisar Song Kedua, Zhao Guangyi, pada 978 Masehi.

Zhao Ji, kaisar kedelapan Song Utara

Disebut sebagai Kaisar Huizong dari Song Utara, Zhao Ji adalah seorang pelukis, penyair, dan ahli kaligrafi yang ulung. Keahliannya sangat melegenda.

Berbeda sekali dengan bakat artistiknya, dia adalah penguasa yang buruk. Huizong sering kali terlalu menekankan seni dan Taoisme. Di sisi lain, ia membuat banyak kesalahan diplomatik.

Selama masa pemerintahannya, Song Utara berada di bawah ancaman invasi yang parah oleh Jurchen Utara. Tetapi Huizong dan para menterinya tidak berbuat banyak untuk menahan ancaman tersebut. Kelalaian dan sikap acuh tak acuh mereka akhirnya mengundang invasi habis-habisan oleh Jurchen pada tahun 1126 Masehi.