Xi Shi, Mata-Mata Cantik Pembawa Petaka di Kekaisaran Tiongkok

By Sysilia Tanhati, Jumat, 14 April 2023 | 12:00 WIB
Xi Shi terkenal akan kecantikannya. Berasal dari Yue di Kekaisaran Tiongkok, ia dilatih untuk menjadi mata-mata guna menjatuhkan kerajaan Wu. (Fei Danxu)

 

Xi Shi, nama asli Shi Yiguang, adalah mata-mata cantik dari Kekaisaran Tiongkok di zaman Musim Semi dan Gugur. Ia adalah salah satu dari Empat Kecantikan dalam sejarah Tiongkok. Berkat kecantikan dan daya pikatnya, Xi Shi turut andil dalam kejatuhan salah satu kerajaan kuat saat itu.

Kerajaan Wu makin berkembang

"2.500 tahun yang lalu, Dinasti Zhou secara bertahap kehilangan kendali atas kerajaan-kerajaan kecil yang ada di wilayahnya," tulis Amy Tikkanen di lama Britannica.

Beberapa penguasa yang ambisius, seperti Xiaobai dan Ji Chonger, memperkuat dan memperluas wilayah mereka melalui perang aneksasi. Itu membuat kekuasaan dan wilayah terus berpindah di antara penguasa-penguasa.

Beberapa dekade kemudian, Wu menjadi kerajaan yang kuat dan besar. Semua itu terjadi berkat bantuan perdana menteri cakap Wu Zixu dan sahabatnya Sun Tzu (penulis Art of War).

Sayangnya, ketika Raja Wu memimpin pasukannya berperang melawan Yue, dia terluka dan segera meninggal dunia. Putra mahkotanya Fu Chai, seorang raja pemberani dan ambisius, mewarisi takhta.

Setelah 2 tahun pelatihan dan persiapan, pada tahun 494 Sebelum Masehi, Fu Chai mengalahkan Yue. Ia pun menyelesaikan balas dendam untuk ayahnya. Sama seperti masa pemerintahan sang ayah, Sun Tzu dan Wu Zixu membantunya untuk melaksanakan niat balas dendam itu.

Setelah sukses besar ini, Raja Fu Chai terus berkembang dalam beberapa dekade berikutnya. Ia bersaing untuk menjadi penguasa semua negara bagian.

Persiapan Yue melawan Wu

Setelah kegagalan besar melawan Wu di medan perang, Gou Jian, Raja Yue, mencoba yang terbaik untuk melakukan gencatan senjata.

Dia mengirimkan upeti yang tak terhitung jumlahnya kepada para bangsawan dan menteri Wu. Raja Yue bahkan dengan sukarela melayani Raja Fu Chai selama bertahun-tahun.

Gou Jian tetap berhati-hati dan rendah hati selama masa pengabdiannya. Ia menunjukkan rasa hormat yang besar kepada Raja Fu Chai. Lambat laun, Raja Fu Chai dan banyak pejabat di Kerajaan Wu percaya bahwa Gou Jian benar-benar menyerah. Maka mereka pun mengirimnya kembali ke Kerajaan Yue.