Baca Juga: Proyeksi Mengkhawatirkan Kondisi Terumbu Karang Dunia pada 2035
Baca Juga: Pemutihan Karang Menyebabkan Perkelahian 'Tak Perlu' Ikan-Ikan
"Sebagian besar pengetahuan kita tentang keanekaragaman hayati di terumbu karang didasarkan pada perairan dangkal," kata anggota penulis studi Hudson Pinheiro, yang merupakan ahli biologi di Center for Marine Biology of the University of São Paulo dan penerima beasiswa riset California Academy of Sciences.
"Namun ketika kita tenggelam sedikit lebih dalam, kita melihat bahwa semuanya berubah. Semua yang kita pikir kita ketahui tentang aturan perakitan terumbu karang—tekanan ekologis yang menjelaskan spesies atau kelompok organisme apa yang bertahan dan berkembang dalam ekosistem tertentu—berubah seiring dengan kedalaman."
"Kami menemukan bahwa banyak dari pengaruh kuat pada pola keanekaragaman hayati yang telah diidentifikasi dari penelitian yang berfokus pada perairan dangkal tampaknya memiliki pengaruh yang jauh lebih kecil pada terumbu mesofotik yang lebih dalam," kata ahli ekologi dan anggota penulis studi Chancey MacDonald, yang juga merupakan peneliti postdoctoral California Academy of Sciences saat mengerjakan penelitian ini.
Ini berarti variasi keanekaragaman ikan jauh lebih sedikit, terlepas dari jaraknya dari Segitiga Terumbu Karang.
Ini juga menunjukkan bahwa proses evolusi dan lingkungan yang membentuk komunitas ikan karang mungkin berbeda untuk terumbu karang mesofotik daripada terumbu karang dangkal yang biasanya kita pelajari."
Bagi para peneliti, penemuan ini menunjukkan adanya filter ekologis yang kuat antara terumbu karang dangkal dan dalam yang dapat mencegah spesies air dangkal mencari karang yang lebih dingin dan lebih dalam dalam menghadapi perubahan iklim.
Temuan ini menjadi alasan yang kuat untuk memperluas perlindungan laut untuk terumbu karang ke kedalaman yang lebih dalam, simpul mereka.
"Kita perlu memasukkan terumbu dalam ke dalam berbagai inisiatif konservasi terumbu karang yang ada di seluruh dunia," kata Pinheiro.
"Ekosistem karang mesofotik unik, rentan, dan membutuhkan perlindungan. Kita tidak dapat mengandalkan terumbu dalam untuk menjadi habitat masa depan bagi spesies dangkal dan sebaliknya. Seperti yang kami tunjukkan dalam penelitian ini, mereka sangat berbeda dalam banyak hal."