Orang Tibet Menjulurkan Lidah untuk Memberi Salam, Apa Maknanya?

By Sysilia Tanhati, Jumat, 14 April 2023 | 16:22 WIB
Berbeda dengan kebiasaan di tempat lain, orang Tibet memberi salam dengan menjulurkan lidahnya. Di balik tradisi unik ini, ada legenda yang menjelaskan asal-usul tradisi ini. (Phoebe A. Hearst/Museum of Anthropolgy)

Baca Juga: Virus Kuno 15.000 Tahun Diidentifikasi di Gletser Tibet yang Mencair

Kemudian minumlah dengan pelan dan tuan rumah akan mengisinya lagi. Setelah tuan rumah mengisi gelas, Anda  harus menyesap lagi. Dilakukan sampai empat kali, ini adalah aturan konvensional. Jika tidak diikuti, tamu dianggap tidak sopan dan memandang rendah tuan rumah.

Etika saat berkunjung ke Tibet

Saat mengunjungi negara atau daerah lain, kita wajib menghormati semua adat istiadat dan budaya mereka.

Tibet terkenal dengan penyebaran agama Buddha dan wilayah yang sangat religius. Wisatawan mungkin akan sering berkunjung ke kuil atau situs keagamaan, selain wisata alam dan budaya. Ada sejumlah aturan yang harus diikuti saat memasuki kuil atau situs keagamaan di Tibet.

Jika mengunjungi kuil, pastikan untuk melepas topi saat memasuki kuil. Melepas sepatu tidak diharapkan dari orang asing, tetapi melakukannya akan menjadi sikap yang baik.

Bahkan cara Anda melihat sekeliling kuil pun penting. Pasalnya, orang diharuskan berjalan searah jarum jam.

Setiap tempat memiliki tradisi dan budaya unik yang harus dihormati. Seperti menjulurkan lidah sebagai lambang pemberian salam di Tibet. Mungkin bagi kita, tradisi itu tampak aneh. Tapi bagi orang Tibet, kebiasaan itu memiliki makna mendalam.