Bagaimana Kecerdasan Buatan Dapat Membantu Seseorang Berhenti Merokok?

By Ricky Jenihansen, Sabtu, 15 April 2023 | 08:00 WIB
Kecerdasan Buatan atau Artificial Intelegence (AI) dapat membantu seseorang berhenti merokok. (ET Tech)

Aplikasi itu juga mempelajari pemicu peristiwa merokok sebelumnya untuk memutuskan kapan dan pesan apa yang akan ditampilkan ke para pengguna untuk membantu mereka mengelola dorongan untuk merokok secara langsung.

Prof Naughton menambahkan: “Membantu orang yang berusaha berhenti merokok untuk mempelajari dan mengelola situasi ini adalah cara baru untuk meningkatkan peluang perokok untuk berhenti dengan sukses.”

Quit Sense adalah aplikasi berhenti merokok Kecerdasan Buatan (AI) pertama di dunia. (University of East Anglia)

Tim peneliti melakukan uji coba terkontrol secara acak yang melibatkan 209 perokok yang direkrut melalui media sosial.

Mereka dikirimi tautan melalui pesan teks untuk mengakses perawatan yang dialokasikan. Semua peserta menerima tautan ke dukungan berhenti merokok NHS online, tetapi hanya setengah yang menerima aplikasi Quit Sense sebagai tambahan.

Enam bulan kemudian, para peserta diminta untuk menyelesaikan tindakan tindak lanjut secara daring dan mereka yang melaporkan telah berhenti merokok diminta untuk mengirimkan kembali sampel air liur untuk memverifikasi pantangan mereka.

Prof Naughton berkata: “Kami menemukan bahwa ketika perokok ditawari aplikasi Quit Sense, tiga perempat menginstalnya dan mereka yang memulai upaya berhenti dengan aplikasi tersebut rata-rata menggunakannya sekitar satu bulan.

“Kami juga menemukan bahwa empat kali lebih banyak orang yang ditawari aplikasi tersebut berhenti merokok enam bulan kemudian dibandingkan dengan mereka yang hanya menerima dukungan NHS online.”

Baca Juga: Kenapa Masih Banyak Orang yang Merokok dan Sulit Untuk Berhenti?

Baca Juga: Sudah Seefektif Apa Strategi Pengendalian Konsumsi Rokok di Indonesia?

Baca Juga: Tidak Sama, Beberapa Orang Ternyata Tidak Mudah Kecanduan Rokok

Tim peneliti mencatat bahwa salah satu batasan dari studi skala yang relatif kecil ini adalah bahwa kurang dari separuh orang yang dilaporkan berhenti merokok mengembalikan sampel air liur untuk memverifikasi bahwa mereka telah berhenti merokok.