Sun Tzu, Ahli Strategi Militer Terkemuka dari Kekaisaran Tiongkok

By Sysilia Tanhati, Senin, 17 April 2023 | 11:11 WIB
Sun Tzu dikenal sebagai ahli strategi militer Kekaisaran Tiongkok yang paling hebat. Salah satu mahakaryanya yang terkenal adalah The Art of War. (Public Domain)

Nationalgeographic.co.id—Sepanjang sejarah Kekaisaran Tiongkok, ada banyak jenderal dan ahli strategi perang yang cakap. Salah satunya adalah Sun Tzu, ahli strategi militer yang terkenal hingga kini. Sun Tzu adalah seorang jenderal ulung Negara Wu, penulis mahakarya militer The Art of War dan salah satu ahli strategi militer paling terkemuka dalam sejarah.

Kehidupan awal Sun Tzu

Sun Tzu lahir di tengah keluarga bangsawan, keturunan Raja Shun yang terkenal.

Selama Periode Musim Semi dan Musim Gugur (770— 403 SebeluM Masehi), kerajaan-kerajaan terus bersaing dan berperang. Saat itu, banyak negara bagian yang lebih kecil dianeksasi.

Akan tetapi, negara-negara yang lebih kuat terus berkembang atau menderita konflik politik internal. Salah satunya adalah Negara Qi yang dilayani oleh keluarga Sun Tzu.

Setelah Sun Tzu tumbuh dewasa, pertikaian Negara Qi menjadi lebih intens, bahkan mengecewakan pemuda ambisius ini. Oleh karena itu, dia meninggalkan kekacauan dan mulai mencari kerajaan lain yang dapat mewujudkan impian politiknya.

Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan seorang teman baik, Wu Zixu. Zixu sangat menghargai bakat Sun Tzu. Maka Sun Tzu pun mendatangi Negara Wu, tempat di mana sahabatnya itu bertugas.

Pertemuan Sun Tzu dan Raja Wu

Setelah Sun Tzu tiba di Negara Wu, dia hidup dalam pengasingan selama beberapa tahun. Saat itu, ia banyak menulis tentang strategi dan taktik militer.

Ini diyakini sebagai bagian penting dari mahakarya Art of War.

Belakangan, He Lu menjadi Raja Wu dan Wu Zixu dinominasikan sebagai perdana menteri. Raja baru itu pun memutuskan untuk menyerang negara tetangga mereka, Negara Chu.

Sadar akan kecerdasan sahabatnya, Wu Zixu merekomendasikan Sun Tzu pada Raja Wu. Itu dilakukannya sampai tujuh kali, sampai akhirnya sang raja setuju untuk bertemu dengan pemuda cakap itu.