Bisakah Manusia Bertahan Hidup Jangka Panjang di Luar Angkasa?

By Ricky Jenihansen, Senin, 17 April 2023 | 08:04 WIB
Para ilmuwan hingga saat ini tidak memiliki jawaban pasti terkait kemungkinan manusia tinggal di luar angkasa. (Cosmos Magazine)

Dia adalah ayah Morgan Irons dan direktur eksekutif Institut Norfolk, sebuah kelompok yang bertujuan untuk memecahkan masalah ketahanan manusia di Bumi dan di luar angkasa.

"Gravitasi menginduksi gradien tekanan fluida di dalam tubuh makhluk hidup yang selaras dengan fungsi otonom dari bentuk kehidupan," katanya.

Ilustrasi mencari kehidupan alien di luar angkasa. (MITNews)

"Contoh ketidakseimbangan gravitasi akan berdampak negatif pada penglihatan manusia di orbit Bumi, di mana mereka tidak mengalami beban yang diperlukan untuk menginduksi gradien tekanan."

Morgan Irons mengatakan bahwa tidak bijaksana menghabiskan miliaran dolar untuk mendirikan pemukiman luar angkasa hanya untuk melihatnya gagal, karena bahkan dengan semua sistem lain yang ada, Anda memerlukan gravitasi.

Manusia dan semua kehidupan Bumi telah berevolusi dalam konteks gravitasi 1G. "Tubuh kita, ekosistem alami kita, semua pergerakan energi dan cara kita memanfaatkan energi semuanya pada dasarnya didasarkan pada 1G gravitasi yang ada," katanya.

"Tidak ada tempat lain di luar angkasa yang memiliki gravitasi 1G, yang tidak ada di tempat lain di tata surya kita. Itulah salah satu masalah pertama yang harus kita selesaikan."

Selanjutnya, Faktor kunci lainnya adalah oksigen. Ekosistem bumi menghasilkan oksigen untuk manusia dan bentuk kehidupan lainnya. Jika primer berteknologi maju dan sistem cadangan gagal menyediakan oksigen untuk pangkalan bulan, misalnya, itu berarti malapetaka instan bagi para astronot.

"Cadangan ada di mana-mana di alam Bumi," kata Lee Irons. "Pikirkan tentang ratusan ribu spesies tumbuhan yang menghasilkan oksigen. Itulah jenis sistem cadangan yang perlu kita tiru agar benar-benar berkelanjutan."

Sistem ekologi perintis seperti itu akan membutuhkan energi yang sangat besar dari matahari. Semakin jauh planet dan bulan dari matahari di tata surya kita semakin berkurang jumlah energinya.

"Anda akan membutuhkan banyak energi," kata Lee Irons. "Jika tidak menyalakan sistem ekologi perintis akan seperti mencoba menjalankan mobil Anda dengan baterai ponsel atau bahkan mungkin lebih buruk lagi, mencoba menjalankan seluruh rumah dan rumah tangga Anda dengan baterai ponsel."

Dari hasil analisi mereka telah menunjukkan, bahwa teori dan perkembangan ilmiah yang mendukung teori tersebut menunjukkan perlunya ekosistem dasar. Hal itu berkaitan dengan kemampuan memulihkan diri sendiri untuk keberlanjutan manusia.