Kisah Eleonora Pimentel De Fonseca, Jurnalis Kritis yang Dihukum Mati

By Galih Pranata, Rabu, 19 April 2023 | 11:00 WIB
Maria De Medeiros memerankan Eleonora Pimentel De Fonseca dalam film berjudul 'Il Resto di Niente' yang dirilis pada tahun 2016. (Bookciak Magazine Italy)

Di lokasi ruang tamu yang indah di Palazzo dei Duchi Cassano, tempat rujukan bagi lingkaran intelektual Neapolitan dan Eropa, sebuah surat kabar politik didirikan di Naples.

Seorang hakim muda bernama Vincenzo Cuoco, yang sudah terkenal karena pengetahuannya (selain menjadi teman setia dan pengagum Eleonora), membawanya untuk menulis pada surat kabar Le Moniteur atau Il Monitore dari Prancis.

Championnet umum Prancis mulai membaca artikel pertamanya berjudul Monitore napoletano, yang di dalamnya ia menuliskan kata-kata suci, seperti "kebebasan" dan "kesetaraan", yang diproklamasikan dan disumpah oleh Republik Neapolitan.

Artikel itu berbicara tentang kemenangan Prancis, tentang orang Neapolitan yang menyambut sang Jenderal. Di tengah gemuruh antusias dan tepuk tangan hadirin (hakim, sastrawan, legislator, penyair, musisi), seseorang bertanya siapa yang menulis artikel yang dimaksud.

Maka muncullah seorang wanita pemalu, dengan pipi memerah, saat dia dengan ringan melangkah ke arah Championnet yang memeluknya, tampak tergerak, dan mengumumkan kepada majelis: "Izinkan saya untuk memperkenalkan pemimpin redaksi Il Monitore!"

Sejak saat itu Eleonora dikenal luas lewat tulisan-tulisan demokratisnya, menyuarakan sebuah faham patriotisme.

Eleonora Pimentel menyuarakan patriotisme selama lima bulan, membahas hubungan Republik Partenopea dengan Republik Prancis. Tulisannya berisi kebijakan ideal yang akan diadopsi untuk menumbuhkan patriotisme sebuah pemerintahan republik.

Melalui halaman-halaman surat kabarnya, Eleonora bermaksud melindungi yang tertindas dari penindasan Prancis yang ganas. Eleonora juga mulai menyeru omelan-omelan pahit terhadap para raja, meskipun dia menjadi teman setia para raja, penyair istana, dan kepada Ratu Carolina (Ratu Naples).

Eleonora pernah menulis: "suatu bangsa tidak pernah mempertahankan dirinya dengan baik jika tidak sendirian dan bahwa Italia yang merdeka dan bebas adalah jalan yang tepat."

Lama kelamaan, tulisannya bertambah agresif dan menyerang pemerintahan Prancis di Italia. Alhasil, Kardinal Ruffo telah tiba di gerbang Napoli dan redaksi Il Monitore mulai dihentikan aktivitasnya.

Eleonora ditangkap dan dipenjarakan di penjara Vicaria, pada 17 Agustus. Lebih parah lagi, ia dijatuhi hukuman mati karena dianggap memberontak dengan berani kepada pemerintahan yang berkuasa.

Potret Eleonora Pimentel De Fonseca sebelum eksekusi matinya. (Scarpelli/Bridgeman Images)