Ilmuwan Jepang Mengembangkan Sel Bahan Bakar Berbasis Hidrogen

By Ricky Jenihansen, Minggu, 23 April 2023 | 07:00 WIB
Para peneliti mengembangkan membran elektrolit polimer asam sulfonat ultra-densitas tinggi baru untuk sel bahan bakar berbasis hidrogen. (Atsushi Noro)

Dalam makalah tersebut, Atsushi Noro dan timnya di Sekolah Pascasarjana Teknik, University of Nagoya dan dari Institutes of Innovation for Future Society juga University of Nagoya, telah mengembangkan membran elektrolit polimer (PEM) berbasis poli (asam stirenasulfonat) dengan kepadatan kelompok asam sulfonat yang sangat tinggi.

Baca Juga: Inovasi Membuat Hidrogen Langsung dari Air Laut Tanpa Perlu Desalinasi

Baca Juga: Sains Terbaru, Batas Emisi Gagal Jika Hidrogen Tak Digunakan Efisien

Baca Juga: Hentikan Kebiasaan Membakar Sampah Plastik! Ketahui Dampaknya

Baca Juga: Seperti Apa Kebijakan Dekarbonisasi untuk Menghadapi Krisis Iklim?

IEC PEM adalah 5,0 mequiv./g. Ini lima kali lebih tinggi daripada IEC dari PEM yang tersedia secara komersial seperti Nafion atau Selemion.

Konduktivitas protonnya pada 80 derajat celsius di bawah 90 persen RH (kondisi operasi umum untuk sel bahan bakar elektrolit polimer) adalah 0,93 S/cm. Ini enam kali lebih tinggi dari konduktivitas Nafion (0,15 S/cm) atau Selemion (0,091 S/cm) di bawah kondisi pengukuran yang sama.

Sel bahan bakar masa depan harus dioperasikan di bawah kondisi operasi yang lebih parah seperti suhu yang lebih tinggi dan kelembapan yang lebih rendah.

Studi ini akan berkontribusi pada sintesis dan pengembangan PEMs berkinerja lebih tinggi generasi berikutnya yang menunjukkan konduktivitas yang baik sebesar 0,1 S/cm atau lebih tinggi di bawah kondisi parah tersebut. Studi ini juga akan berkontribusi pada tujuan mencapai masyarakat nol karbon bersih.