Benarkah Ankylosaurus Jadi Dinosaurus yang Tak Takut dengan T-Rex?

By Galih Pranata, Minggu, 23 April 2023 | 16:00 WIB
Dengan tempurung berperisai baja dan ekor pemukul yang kuat, ankylosaurus memiliki pelindung diri yang kokoh hingga dianggap mereka tak takut, sekalipun dengan tyrannosaurus rex. (NoahDLC/Youtube)

Nationalgeographic.co.id—Sebuah nyanyian anak yang didengar penulis, mengungkap satu fakta menarik bahwa Ankylosaurus menjadi salah satu dinosaurus yang tak takut dengan tyrannosaurus rex atau T-Rex. Lantas, benarkah demikian?

Seperti halnya seekor dinosaurus yang diberi nama untuk anjing hantu dalam film "Ghostbusters", ia memiliki palu godam yang terpasang di belakangnya. Sebuah studi baru menemukan palu di buntutnya bisa menghancurkan tulang kering, sekaligus medium untuk merayu calon pasangan.

"Untuk menangkal pemangsa berukuran besar, banyak dinosaurus herbivora dipersenjatai secara biologis," tulis Jack Tamisiea kepada The New York Times dalam artikelnya The Ankylosaur’s Tail-Club Wasn’t Only Swinging at T. Rex terbitan 6 Desember 2022.

Beberapa di antara dinosaurus herbivora memiliki tengkorak bertanduk, sementara yang lain memiliki ekor berduri. Tetapi hanya sedikit yang menyamai buntut bersenjata yang kuat laiknya ankylosaurus.

Mungkin ankylosaurus terbesar yang pernah ditemukan dan diketahui diperkirakan memiliki panjang antara 6 dan 8 meter (20 dan 26 kaki) dan beratnya antara 4,8 dan 8 metrik ton (5,3 dan 8,8 ton pendek).

Dinosaurus herbivora ini berkaki empat, dengan tubuh yang lebar dan kuat. Tengkoraknya lebar dan rendah, dengan dua tanduk mengarah ke belakang dari belakang kepala, dan dua tanduk di bawahnya mengarah ke belakang dan ke bawah.

Ankylosaurus adalah anggota dari keluarga Ankylosauridae, dan kerabat terdekatnya adalah Anodontosaurus dan Euoplocephalus. Ankylosaurus dianggap sebagai hewan yang bergerak lambat, namun mampu melakukan gerakan cepat bila diperlukan.

"Ia menjadi sekelompok herbivora yang memuncaki dalam keanekaragaman hewan praaksara selama periode Cretaceous," tambahnya. Sebagian besar tubuh ankylosaurus terbungkus lempengan tulang yang menjorok keluar menjadi titik-titik bergerigi.

Beberapa dari spesies ini seperti sedang menyeret tongkat ekor yang kuat dan berat, mirip seperti palu godam yang mampu memberikan pukulan hingga dapat mematahkan tulang musuhnya.

Karena sifatnya yang tampaknya tidak bisa dihancurkan, paleoartis dan peneliti bersama-sama telah menghabiskan waktu selama puluhan tahun secara hipotetis mengadu tangki bertenaga tumbuhan ini melawan tyrannosaurus dan karnivora pemuncak rantai makanan lainnya.

Dalam sebuah studi penelitian yang diterbitkan di Biology Letters, para peneliti menganalisis anatomi salah satu kerangka ankylosaurus yang ditemukan paling lengkap di dunia. "Mereka menemukan beberapa pelat baja yang rusak dari bagian fosil ankylosaurus," terusnya.

Meski demikian, tidak ditemukan tanda-tanda yang menyebutkan bekas penyakit dari bagian pelat baja yang diteliti oleh para ilmuwan.

Hanya saja, baju zirah yang menyelimuti punggungnya, agaknya telah dihancurkan oleh palu godam dari ekor ankylosaurus lain.

"Cederanya tepat di tempat yang Anda perkirakan dua ankylosaurus yang bertarung akan merusak segalanya," kata Victoria Arbour, ahli paleontologi di Royal BC Museum di British Columbia dan penulis yang mengungkap hasil risetnya tersebut.

Kerangka ankylosaurus yang diawetkan dengan sangat baik, yang memakai satu set lengkap pelat baja yang disebut osteodermata, secara tidak sengaja digali pada tahun 2014 oleh pemburu fosil komersial.

Niat awal para pemburu itu adalah untuk mencari dan menggali fosil-fosil dari tyrannosaurus rex yang berada di Formasi Sungai Judith di Montana.

Alih-alih menemukannya, para pemburu fosil T-Rex itu malah menemukan kerangka berpelat baja milik ankylosaurus. Mereka pun menyerahkan temuannya kepada peneliti ahli.

Ketika Museum Royal Ontario di Toronto menerima termuan itu, sebagian besar kerangka sekuat baja milik ankylosaurus masih terkubur dalam lempengan batu pasir seberat sekitar 15 ton. Temuan itu hanya menyisakan tengkorak dan ekornya.

Ankylosaurus magniventris saat asteroid jatuh di semenanjung Yucatan 66 juta tahun yang lalu. (Fabio Manucci)

Berdasarkan temuan tengkorak ankylosaurus dan gada di ujung ekornya yang berduri dan sangat keras dan kuat itu, jelas bahwa spesies hewan purba itu adalah spesies yang unik. Ini menjadi salah satu jawaban bahwa ankylosaurus tidak takut dengan T-Rex.

Baca Juga: Studi Dinosaurus, T. rex Memiliki Bibir Tipis dan 'Gummy Smile'

Baca Juga: T. Rex Mungkin Lebih Besar dari Perkiraan, Beratnya Mencapai 15.000 Kg

Baca Juga: Musim Dingin Musnahkan Reptil Non-Dino, Membuka Jalan Bagi T. Rex

Baca Juga: Konsep Kinematika, Apakah Pelari Usain Bolt Lebih Cepat dari T. Rex?

Ankylosaurus dapat dengan mudah mengayunkan ekornya yang keras sekuat baja, untuk dapat mematahkan hingga memecahkan bagian-bagian dari musuh mereka, termasuk tyrannosaurus rex. Mereka juga dianugerahi perisai baja dipunggungnya yang dapat melindungi diri mereka dari serangan dinosaurus karnivora sekalipun.

Namun, sebuah fakta diungkap bahwa, "ankylosaurus tidak meninggalkan keturunan yang hidup, jadi kami tidak memiliki analog hidup untuk mempelajari apa yang dilakukan ankylosaurus kuno," tutur Jordan Mallon, ahli paleontologi di Museum Alam Kanada di Ottawa.

Mallon melanjutkan: "Ini adalah contoh pertama di mana kami dapat mengumpulkan beberapa bukti untuk mendukung bahwa makhluk-makhluk ini benar-benar menggunakan pentungan ekor mereka untuk saling menabrak dengan cara ritualistik."

Alasan mengapa mereka memiliki gada ekor yang kuat juga mungkin tidak didorong oleh pemangsaan, tetapi lebih karena pertempuran intraspesifik. Ekornya yang perkasa lebih merupakan seleksi seksual daripada seleksi alam.

Bagaimanapun, gada ekor yang tak terkalahkan itu dapat untuk membantu ankylosaurus untuk memukul lawannya, dan "mereka masih mampu memberikan pukulan yang melemahkan tyrannosaurus," tulis Jack Tamisiea menutup tulisannya.