Nationalgeographic.co.id—Sebuah pembelajaran inovatif telah dikembangkan di University of Toledo untuk membantu mahasiswa tingkat awal untuk memahami konsep kinematika. Pembelajaran tersebut menimbulkan pertanyaan, Apakah Usain Bolt lebih cepat dari dinosaurus seberat 900 pon atau sekitar 400 kilogram?
Metode pembelajaran inovatif tersebut dikembangkan oleh Scott Lee, yang merupakan profesor fisika di University of Toledo. Ia sebelumnya telah mengembangkan berbagai kegiatan pembelajaran untuk membantu siswa tingkat intro menjadi antusias tentang topik tersebut.
Aktivitas inovatif terbarunya tersebut telah diterbitkan dalam The Physics Teacher, oleh AIP Publishing dengan judul "Physics Race Pits Usain Bolt Against Jurassic Park Dinosaur".
"Salah satu masalah besar dalam pendidikan fisika adalah membangkitkan antusiasme siswa terhadap materi pelajaran," kata Lee. "Masalah dinosaurus ini benar-benar memicu banyak minat di kalangan siswa."
Seperti diketahui, pada setiap semester baru, ribuan siswa bergabung ke kelas pengantar fisika. Namun, satu masalah terus-menerus yang dihadapi para instruktur adalah membuat siswa tetap terlibat dalam kelas matematika yang berat.
Kebanyakan pembelajaran fisika dimulai dengan kinematika satu dimensi, yang biasanya terbatas pada kasus percepatan konstan. Pada studi ini, Lee melaporkan latihan unik untuk pengantar fisika berbasis aljabar yang melibatkan akselerasi lari dan non-konstan dinosaurus theropoda Dilophosaurus wetherilli dan sprinter Jamaika yang terkenal di dunia Usain Bolt.
Pada metode pembelajaran baru ini, siswa diminta untuk menerapkan konsep kinematika 1D, yaitu Perpindahan, kecepatan, kecepatan, dan percepatan. Tujuannya untuk menentukan apakah sprinter Jamaika dapat mengalahkan Dilophosaurus wetherilli dalam lomba 100 meter menggunakan spreadsheet.
"Mengingat minat yang dimiliki sebagian besar siswa tentang dinosaurus (dan juga Usain Bolt), para siswa sangat antusias untuk mempelajari perlombaan hipotetis 100 meter antara Dilophosaurus dan Usain Bolt," tulis Lee dalam laporannya.
"Karena siswa ini belum mengambil kalkulus, dan sebagai bagian dari upaya kami untuk membangun keterampilan komputasi pada siswa kami, metode numerik digunakan melalui spreadsheet untuk menghitung perpindahan dan percepatan secara numerik dari data kecepatan."
Baca Juga: Ulughbegsaurus uzbekistanensis, Meruntuhkan Kegarangan Tyranosaurus
Baca Juga: Kontroversi Ilmiah, Benarkah Ada Spesies Tyrannosaurus selain T. Rex?
Mendesak Pengesahan RUU Masyarakat Adat yang Menjadi Benteng Terakhir Upaya Konservasi
Source | : | The Physics Teacher,AIP Publishing |
Penulis | : | Ricky Jenihansen |
Editor | : | Mahandis Yoanata Thamrin |
KOMENTAR