Dari Mana Asal Cabai? Fosil di Amerika Utara Ini Mengubah Pemahaman

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Senin, 24 April 2023 | 10:00 WIB
Rocío Deanna dan Abel Campos dari CU Boulder mengidentifikasi fosil cabai dengan bentuk unik pada kelopaknya. Cabai ini umurnya lebih tua dari jenisnya yang sebelumnya diduga dari Amerika Selatan. (R. Deanna/CU Boulder)

Dari sinilah para peneliti menyimpulkan bahwa keluarga cabai ini telah tersebar di seluruh Amerika sejak 50 tahun silam.

"Familinya jauh lebih tua dari yang kami duga," kata Deanna.

Para peneliti tidak dapat memastikan bentuk atau warnai cabai yang tepat dari yang ditemukan pada fosil. Meski masih belum mengetahui detailnya, ukuran cabai kuno mungkin lebih kecil daripada cabai modern. Deanna memperkirakan rasanya bisa jadi cukup pedas.

Pada fosil itu, para peneliti bisa mengidentifikasinya sebagai cabai karena gigi kelopaknya, paku di ujung batang buah, seperti cincin yang menahan batu permata.

Baca Juga: Temuan Sains Pengganti Cabai: Saus Buah Merah Lebih Menggugah Selera

Baca Juga: Apa yang Membuat Sebagian Orang Tidak Bisa Makan Tanpa Cabai?

Baca Juga: Cabai Luar Angkasa yang Ditanam NASA Telah Memecahkan Dua Rekor Dunia

Baca Juga: Penelitian: Makan Cabai Mengurangi Risiko Serangan Jantung dan Stroke

"Dunia mungkin punya 300.000 spesies tumbuhan. Satu-satunya tumbuhan dengan kelopak seperti itu adalah kelompok yang terdiri dari 30 atau 90 spesies ini (cabai)," kata Smith.

Bagaimanapun, fosil cabai ini menggeser pemahaman penyebarannya di masa silam. Fosil ini sudah ada sejak Zaman Eosen, ketika benua di seluruh dunia sedang bergeser menuju posisinya saat ini.

Pada saat itu, dalam sejarah geologis, tingkat karbon dioksida dua kali lebih tinggi dari hari ini. Pohon palem tumbuh di benua Amerika hingga ke utara di Alaska.

Suhu Bumi pun lebih panas, sehingga tidak ada es di kutub. Permukaan laut 500 kaki lebih tinggi dari hari ini.

Sejauh ini kita meyakini bahwa asal cabai dari Amerika Selatan dari 10―15 juta tahun yang lalu. Para peneliti memperkirakan temuan fosil cabai di Colorado adalah rumah asal bagi sedikit Solanaceae, dan mungkin bukan cabai.

Penemuan terbaru menunjukkan bahwa famili tanaman tomat memang sudah ada di Amerika Utara 40 hingga 50 juta tahun silam, kemudian sebagian besar menghilang.

Lalu penyebarannya ke luar Amerika Utara mungkin disebabkan oleh burung pemakan buah yang sudah ada sejak 60 juta tahun silam, para peneliti berpendapat. Burung migrasi ini membawa benih keluarga tomat, seperti cabai dan paprika. Namun, teori ini masih belum pasti.

“Cabai ini, spesies yang kami pikir muncul dalam sekejap mata evolusioner, telah ada sejak lama sekali,” kata Smith. “Kami masih memahami garis waktu baru ini.”