Kesenjangan Gaji Laki-Laki dan Perempuan Berawal dari Pencarian Kerja

By Ricky Jenihansen, Rabu, 3 Mei 2023 | 10:00 WIB
Kesenjangan penghasilan dalam gender berawa dari awal pencarian kerja. (Karen Sandison)

Peneliti menanyakan kepada lulusan angkatan 2013-2019 rincian tentang proses pencarian kerja yang mengarah ke pekerjaan pertama mereka setelah lulus.

Seperti misalnya, karakteristik penawaran yang diterima dan ditolak, termasuk komponen gaji, karakteristik pekerjaan, waktu penawaran pekerjaan, dan kapan penawaran diterima atau tidak.

Selain itu, untuk kohort 2018 dan 2019, peneliti juga mensurvei mahasiswa sebelum dimulainya proses pencarian kerja. Mereka juga mengumpulkan data tentang keyakinan subyektif mahasiswa mengenai jumlah tawaran dan tawaran upah, dan lain-lain.

Toleransi risiko pria yang lebih besar (Pixabay)

Penulis penelitian menemukan bahwa wanita, rata-rata, menerima posisi sekitar satu bulan lebih awal dari rekan pria mereka. Sekitar 60 persen wanita menerima pekerjaan sebelum lulus, dibandingkan dengan 52 persen pria.

Ada kesenjangan gender yang jelas dan besar dalam tawaran yang diterima, dan kesenjangan menyempit bagi perempuan selama pencarian kerja.

Kesenjangan gender rata-rata (yaitu, perbedaan laki-laki-perempuan) di semua penawaran yang diterima dimulai sekitar 16 persen pada bulan Agustus tahun senior. Kemudian menurun menjadi sekitar 10% delapan bulan setelah kelulusan.

Para peneliti di sini percaya bahwa perbedaan jenis kelamin ini sebagian disebabkan oleh toleransi risiko laki-laki yang lebih besar. Laki-laki juga terlalu percaya diri pada potensi gaji mereka.

Bahkan, mereka menemukan pola sistematis antara ciri-ciri ini dan hasil pencarian.

Misalnya, lebih banyak individu yang menghindari risiko melaporkan upah reservasi yang lebih rendah dan menerima penawaran lebih awal.

Temuan tersebut menggemakan pengamatan serupa di lapangan di mana, relatif terhadap perempuan, laki-laki lebih cenderung menolak tawaran yang lebih tinggi daripada tawaran yang akhirnya mereka terima, kurang puas dengan proses pencarian kerja, dan menyesali beberapa aspek dari pencarian pekerjaan mereka.

Secara bersama-sama, toleransi risiko dan ekspektasi gaji dapat menjelaskan proporsi yang cukup besar dari perbedaan gender yang diamati dalam pendapatan. Secara keseluruhan, preferensi risiko menyumbang sekitar 20 persen dari kesenjangan gender dalam waktu pencarian kerja.