Nationalgeographic.co.id—Telah menjadi misteri puluhan tahun, akhirnya rahasia kalender 819 hari Maya terpecahkan. Para ahli memperkirakan, kalender dengan hitungan hari yang tak lazim itu merupakan sistem kalender besar untuk memprediksi gerakan benda langit.
Seperti diketahui, para ilmuwan telah mempelajari prasasti kuno dari bangsa Maya. Mereka menemukan sistem kalender yang mereka sebut sebagai kalender 819 hari.
Dapat dikatakan, siklus kalender Maya ini adalah adalah salah satu peninggalan bangsa Maya yang paling misterius. Hitungan 819 hari pada kalender tersebut telah menantang para ilmuwan modern selama beberapa dekade.
Bahkan saat ini belum sepenuhnya dijelaskan dan ada beberapa area untuk penelitian lebih lanjut, termasuk hubungannya dengan periode sinodis planet yang terlihat dengan mata telanjang.
Sinodis adalah periode waktu yang diperlukan benda langit untuk melakukansatu orbit penuh mengitari benda lain.
Hasil analisis baru tersebut telah diterbitkan di jurnal Ancient Mesoamerika belum lama ini. Makalah tersebut dipublikasikan dengan judul "The Maya 819-Day Count and Planetary Astronomy" yang dapat diperoleh secara daring.
Pada penelitian sebelumnya, para ahli mendemonstrasikan empat bagian, skema arah warna untuk hitungan 819 hari dengan sedemikian rupa. Sehingga masing-masing titik awal penanggalan berkembang dengan peningkatan 819 hari dalam siklus 4 x 819 hari.
Para peneliti telah menunjukkan bahwa sistem hitung 819 hari tersebut merupakan periode siklus planet. Yaitu kapan planet tersebut akan muncul dan terlihat lagi dari Bumi.
Planet yang paling cocok dengan periode 819 hari tersebut adalah Planet Merkurius yang memiliki periode sinodis selama 117 hari. Itu artinya Planet Merkurius memiliki siklus 7 kali dalam 819 hari untuk muncul kembali dan terlihat.
Namun, rumusan hitungan 819 hari sejauh ini cocok dengan planet Merkurisu, tapi tidak dengan planet lainnya.
Oleh karena itu, para peneliti mencoba gagasan untuk memperpanjang periode siklus kalender 819 hari itu. Mencoba memperpanjang periode siklus kalender, ternyata dapat mewakili periode sinodis semua planet yang terlihat dari Bumi.