Sejarah Berlanjut: Urban Klan Genghis Khan di Ibu Kota Mongolia

By National Geographic Indonesia, Selasa, 9 Mei 2023 | 10:57 WIB
Dengan sakit hati, Ochkhuu (kiri) dan ayah mertuanya, Jaya, membuang bangkai domba dan kambing setelah musim dingin 2009-2010, yang membunuh jutaan ternak di seluruh Mongolia. Kawasan ini sarat dengan sejarah Ganghis Khan. (MARK LEONG/NATIONAL GEOGRAPHIC)

 

Nationalgeographic.co.id—Pengantar Redaksi: Genghis Khan (1160 hingga 1227) adalah seorang pejuang abad ke-13 di Asia Tengah yang mendirikan Kekaisaran Mongol, yang sejarah kuasanya membentang dari Samudra Pasifik hingga Eropa. 

Dia lahir dengan nama Temüjin (dieja Temuchin). Pada saat itu, Mongolia masih diperintah oleh klan dan kelompok suku yang berbeda.

Ayahnya, bernama Yesüge (dieja Yesükai) merupakan pemimpin dari 40.000 tenda atau keluarga. Bahkan saudara laki-lakinya, termasuk yang senior, mengakuinya sebagai pemimpin dan kepala klan Borjigin. 

Ibu Temüjin, Hoelun, telah ditangkap oleh klan ayahnya dan dipaksa menjadi istri Yesügei (praktik umum di Mongolia saat itu). Anak laki-laki mereka diberi nama Temüjin untuk merayakan kemenangan ayahnya atas musuh yang juga disebut Temüjin.

Kekaisaran Mongol, sangat identik dengan nama "Genghis Khan". Kekaisaran Mongol merupakan salah satu kekaisaran terbesar di dunia pada abad ke-13, tak lepas dari perannya. Kekaisaran Mongol berjaya kurang lebih 2 abad (1206-1368) sebelum akhirnya terpecah dan diteruskan oleh para keturunan Genghis Khan.

Sebagian besar pria di dunia adalah keturunan langsung Genghis Khan. Sebagian pria di dunia itu membawa kromosom-Y yang tampaknya diturunkan dari seorang individu yang hidup kira-kira 1.000 tahun yang lalu. Di wilayah Mongolia, terdapat sekitar delapan persen populasi pria memiliki kemiripan identik dengan kromosom-Y milik Genghis Khan.

Berikut ini kisah para pengungsi dari desa-desa Mongolia yang merambahi Ulanbator. Keberadaannya menautkan sejarah Mongolia dengan kehidupan kini, klan Genghis Khan. 

Kisah ini pernah terbit di National Geographic edisi Oktober 2011, ditulis oleh Don Belt dan fotografer Mark Leong.   

       

***

     

Seorang penggembala ternak Mongol muda bernama Ochkhuu Genen memuat sisa-sisa kehidupannya ke atas mobil pikap pinjaman buatan Tiongkok.