Baca Juga: Reruntuhan Kota Perdagangan Zaman Besi Romawi Ditemukan di Inggris
Baca Juga: Sejarah Berdarah Perdagangan Gading Gajah, dari Zaman Kuno hingga Kini
Baca Juga: Lima Mitos yang Jadi Bagian Tidak Terpisahkan dari Peradaban Romawi
Selain itu, koin kekaisaran dalam jumlah yang lebih kecil telah ditemukan di Vietnam, Tiongkok, dan bahkan Korea. Penemuan itu semakin menegaskan peran pedagang India sebagai perantara antara dua kekaisaran besar: Romawi dan Tiongkok.
Ketika Kekaisaran Romawi harus mengakhiri perdagangan Samudra Hindia
Wabah pandemi yang mematikan—Wabah Antoninus—melemahkan ekonomi Romawi. Namun perdagangan Samudra Hindia terus berlanjut, meskipun dalam skala yang lebih kecil.
Di abad ke-6, orang Romawi menyelundupkan telur ulat sutra ke Konstantinopel. Mereka membangun monopoli sutra di Eropa selama berabad-abad yang akan datang.
Namun, perdagangan dengan Timur tiba-tiba terhenti pada pertengahan abad ke-7. Setelah bencana di Yarmuk, banyak provinsi timur Kekaisaran, termasuk Mesir, jatuh ke tangan penjajah Arab. Hilangnya Mesir dan pelabuhan Laut Merah mengakhiri 670 tahun perdagangan Romawi dengan India dan Kekaisaran Tiongkok.
Upaya Tiongkok untuk memulai kembali perdagangan di laut lepas di bawah dinasti Ming juga gagal setelah kematian Zheng He. Baru pada abad ke-15, setelah Kekaisaran Ottoman memotong semua rute darat ke Timur, orang Eropa berlayar ke India. Ini mengantarkan era baru perdagangan Samudra Hindia di Zaman Penjelajahan.