Keanekaragaman Hayati Pegunungan Alpen Terancam oleh Pencairan Gletser

By Ricky Jenihansen, Selasa, 9 Mei 2023 | 07:00 WIB
Perubahan iklim dapat mengancam keanekaragaman hayati di Pegunungan Alpen Eropa. (Frontiers)

"Mungkin beberapa spesies harus dipindahkan ke daerah perlindungan jika kita ingin menjaga kelangsungan hidup mereka. (Itu) karena banyak dari mereka bukan penerbang yang kuat sehingga mereka tidak dapat menyebar dengan mudah melalui pegunungan."

Pencairan gletser di Pegunungan Alpen telah terjadi pada tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya karena perubahan iklim. (Philippe Desmazes/AFP/Getty Images)

Iklim Alpine berubah dengan cepat

Penelitian, yang melibatkan kolaborasi antara sembilan lembaga penelitian Eropa, menyatukan data tentang distribusi spesies invertebrata di Pegunungan Alpen, sebuah area seluas lebih dari 34.000 kilometer persegi, dan memetakannya bersamaan dengan perubahan yang diperkirakan terjadi pada gletser dan aliran sungai.

Ada cukup data untuk memodelkan apa yang mungkin terjadi pada 19 spesies invertebrata, terutama serangga air, yang hidup di wilayah perairan dingin Pegunungan Alpen.

Jonathan Carrivick, dari School of Geography di Leeds yang ikut memimpin penelitian tersebut, mengatakan: "Kami telah menghitung bahwa saat gletser mencair dan mundur, sungai yang mengalir melalui Pegunungan Alpen akan mengalami perubahan besar dalam kontribusi sumber airnya."

Dalam jangka pendek, menurutnya, beberapa akan membawa lebih banyak air dan beberapa anak sungai baru akan terbentuk.

"Tetapi selama beberapa dekade dari sekarang, sebagian besar sungai akan menjadi lebih kering, mengalir lebih lambat dan menjadi lebih stabil, dan bahkan mungkin ada periode dalam setahun ketika tidak ada aliran air," katanya.

"Selain itu, sebagian besar air di sungai Alpen juga akan menjadi lebih hangat di masa mendatang."

Pada pergantian abad, pemodelan memprediksi bahwa sebagian besar spesies akan mengalami "kehilangan habitat yang konsisten".

Mereka memperkirakan, spesies yang paling terpukul adalah diantaranya adalah Diamesa latitarsis grp., D. steinboecki, lalat batu, Rhabdiopteryx alpina dan lalat capung.

Namun, beberapa spesies diharapkan mendapat manfaat dari perubahan habitat, termasuk cacing pipih, Crenobia alpina, Spinadis simplex dan Rhithrogena loyolaea.