Oleh karena itu, sejak awal, mitologi Rubah Ekor Sembilan melambangkan keberuntungan, kemakmuran, kebahagiaan, dan cinta.
Mengubah Reputasi Rubah Berekor Sembilan Sepanjang Sejarah
Dari dinasti Xia (2070 SM-1600 SM) hingga Han (202 SM-220 M), Rubah Ekor Sembilan telah menjadi salah satu roh pembawa keberuntungan, bersama dengan Naga Loong Tiongkok, Fenghuang Phoenix Tiongkok, dan Qilin.
Lambat laun, banyak catatan tentang rubah iblis mengungkapkan bahwa makhluk mitologi ini memperoleh kekuatan sihir. Mereka berubah menjadi bentuk manusia, dan memasuki dunia manusia, muncul dan tersebar luas dalam cerita rakyat.
Sejak Dinasti Tang (618-907), Rubah Ekor Sembilan menjadi sangat jahat setelah dikaitkan dengan dua ratu dalam sejarah yang menggulingkan kerajaan.
Satwa mitologi ini diyakini sebagai inkarnasi dari Rubah Ekor Sembilan yang lebih bijaksana dan lebih kuat, sangat cantik dan menggoda.
Mereka telah memikat dan memanipulasi raja dan, pada akhirnya, menghancurkan kerajaan mereka.
Salah satunya adalah Daji, ratu dari Raja Dixin, yang mengubur Dinasti Shang (1600 SM-1046 SM). Lainnya, adalah Baosi, ratu dari Raja Ji Gongheng, yang mengakhiri Dinasti Zhou Barat (1046 SM-771 SM).
Oleh karena itu, Rubah Ekor Sembilan dituduh sebagai makhluk mitologi yang menggoda, melakukan hal yang tidak senonoh, perusak keluarga, dan penghancur kerajaan, seperti Demon Fox atau Huyao.
Kedua ratu tadi, Daji dan Baosi, adalah sosok nyata dalam sejarah. Namun, tidak ada yang bisa memastikan untuk mengatakan apakah mereka adalah penjelmaan roh jahat Rubah Ekor Sembilan. Dan, apakah mereka harus bertanggung jawab atas jatuhnya kedua kerajaan ini.
Apakah Huli Jing atau Roh Rubah Baik atau Buruk dalam Cerita Rakyat?
Di antara semua bentuk rubah dengan kekuatan supernatural, Siluman Rubah atau Huyao jahat dan merusak, sedangkan Dewa Rubah atau Huxian baik hati dan adil.