Sejarah Pengenalan Ginseng dari Kekaisaran Tiongkok dan Korea ke Barat

By Afkar Aristoteles Mukhaer, Rabu, 10 Mei 2023 | 14:00 WIB
Khasiat ginseng dikenal di seluruh dunia. Tanaman yang identik dengan Kekaisaran Korea ini, bagaimana bisa populer di Barat? (Abiyu Pradipa)

Nationalgeographic.co.id—Orang kerap menjulukinya "Negeri Ginseng", begitulah nama yang sering diidentikkan dengan Korea. Ginseng sudah sejak lama dikenal sebagai tanaman yang kaya akan khasiat oleh peradaban Asia Timur seperti Tiongkok, Korea, dan Jepang. Namun, tanaman jenis ini sebenarnya juga ada di Siberia dan juga Amerika Utara.

Orang Korea kuno menyebut ginseng sebagai shim. Penyebutannya sangat marak dalam catatan Guguepganyibangeanhae yang terbit pada tahun 1489, semasa Kekaisaran Korea dibawah Raja Seongjong. Ginseng makin sering disebut lagi di masa-masa berikutnya dalam sejarah Korea.

Selama Dinasti Goryeo, orang-orang di Kekaisaran Korea percaya bahwa ginseng "memperkuat lima organ pencernaan tubuh, membawa kedamaian pada pikiran, dan menghilangkan energi buruk". Hal itu diungkapkan oleh Heasim Sul dan rekan-rekan dalam buku God Given Korean Ginseng dari departemen sejarah Yonsei University.

Ada berbagai legenda asal-usul ginseng. Salah satunya yang terpelihara dalam literatur adalah bagaimana Gubernur Joo Sae-bung dari Punggi memulai penanamannya. Yang jelas, di Kekaisaran Korea, ginseng merah telah dibudidayakan pada akhir abad ke-14 atau awal abad ke-15.

"Sebelum tahun 1200 masehi kami tidak dapat menjelaskan secara pasti cara pembuatan ginseng merah (waktu pengukusan, jumlah pengulangan, dan proses pengeringan) karena tidak ada catatan detail," terang para peneliti dalam Journal of Ginseng Research, Maret 2023.

Penelusuran tentang sejarah ginseng ini ditulis dalam makalah tersebut dengan tajuk "Ancient herbal therapy: A brief history of Panax ginseng". Maria Assunta Potenza yang memimpin penelitian dengan menarik ulur pengetahuan ginseng di berbagai peradaban kuno.

"Pada akhir tahun 1200-an, prosesnya mulai dijelaskan dengan lebih baik dan teks oleh Taekyoung Kim (1850–1927 M) di berbagai SohoDang dan metode pembuatan ginseng merah yang saat ini digunakan dijelaskan di Samjung-Yolam," lanjut mereka.

Walau baru disebut pada abad ke-15, budidaya ginseng di Kekaisaran Korea bisa jadi dimulai lebih lama lagi. Para peneliti memperkirakan budidaya dilakukan pertama kali sekitar abad ke-11 dengan transplantasi ginseng liar.

Perjalanan hubungan diplomatik Kekaisaran Korea dan Jepang di masa lampau. Peradaban Asia Timur memperkenalkan khasiat ginseng pada dunia Barat. (The Recipes Project)

Namun, peradaban manusia yang pertama kali mengenal ginseng bukanlah orang Korea. Orang Tiongkok telah mengenalnya sebagai tanaman obat, terutama untuk terapuetik dalam berbagai catatan tertua sekitar 2500 SM.

Ginseng dikenal sebagai jinsim sebagai istilah dialek Hokkien di Tiongkok. Artinya "akar manusia", karena bentuknya yang menyerupai akar yang bercabang dan serupa kaki manusia. "Kemudian mereka mengucapkan 'renschen' dan selanjutnya Xiangshen dan Sangsam berubah menjadi Shinseng, dan kemudian menjadi Ginseng," terang Potenza dan tim.

"Bahkan, karena bentuknya yang serupa manusia, ia menginterpretasikan dalam perpindahan materi dan energi spiritual menurut tradisi Asia," lanjutnya.