Nationalgeographic.co.id—Seekor naga hitam, berbulu, dengan mayat berserakan di sekujur tubuhnya. Dalam mitologi Nordik, naga itu menjadi teror yang menggerogoti struktur alam semesta. Kutukan yang terus menyerang, Nidhogg kerap terlibat dalam pertempuran dengan elang. Nidhogg dipercaya selalu membawa bencana dan kekacauan di mana pun ia berada.
Nidhogg dan Yggdrasil, Pohon Kehidupan
“Yggdrasil, Pohon Dunia, adalah pohon yang menjulang tinggi berisi sembilan alam mitologi Nordik,” tulis Mark Johnston di laman Ancient Origins.
Sedangkan Nidhogg tinggal di Hvergelmir, salah satu dari tiga sumur di antara akar pohon. Dari tempat itu, Nidhogg melahap akar Yggdrasil. Sang naga berharap bisa menghancurkan pohon itu dan membuat kosmos kacau balau.
Sumber lain mengeklaim Nidhogg tinggal dekat dengan alam Niflheim. Ini adalah gurun beku rumah Hel dan pasukan kematiannya.
Ranah Hel adalah salah satu dari beberapa kemungkinan tujuan bagi manusia setelah kematian. Jika seseorang tidak mati secara terhormat dalam pertempuran, mereka mungkin menemukan diri mereka di Helheim. Masuk ke dalam, ada tempat yang dikenal sebagai Nastrond. Itu adalah tempat di mana jiwa orang jahat – pembunuh dan pelanggar sumpah – akan dikirim setelah kematian. Di sana, Nidhogg akan memanjakan jiwa mereka sampai kedatangan Ragnarök.
Namun, Nastrond adalah komponen mitologi Nordik yang sering diperdebatkan. Ini karena banyak orang yang mempelajari mitologi Nordik tidak percaya bahwa bagian Helheim yang lebih dalam ini berasal dari Nordik.
Mereka berpendapat bahwa cita-cita di balik alam semacam itu tidak terwakili dalam aspek lain dari mitologi mereka. “Sebagian berpendapat bahwa Nastrond mungkin ditambahkan kemudian oleh para cendekiawan Kristen,” tambah Johnston.
Dalam sejarah peradaban Viking, nid bermakna stigma soial yang melambangkan status tentang hilangnya kehormatan dan status para penjahat.
Nidhogg melawan Elang, sebuah perseteruan yang dibantu oleh tupai
Di puncak pohon kehidupan ada seekor elang yang tidak disebutkan namanya di seluruh mitologi Nordik. Nidhogg dan elang saling membenci, namun tidak pernah meninggalkan tempat bertenggernya.
Masing-masing untuk menantang satu sama lain secara langsung. Di saat yang sama, keduanya mengandalkan seekor tupai bernama Ratatoskr. Ratatoskr menyampaikan pesan kedengkian dan hinaan di antara elang dan naga pengacau.