Nationalgeographic.co.id—Raja Charles III dari Inggris dinobatkan pada 6 Mei 2023 di Westminster Abbey. Puncak dari upacara penobatan itu adalah saat Uskup Agung Canterbury memasangkan Mahkota St Edward ke kepala raja. Bukan sembarang mahkota, mahkota St Edward ternyata memiliki sejarah dan fakta dramatis di baliknya.
Mahkota St Edward
Terdiri dari bingkai emas padat dengan tinggi 30 cm, mahkota itu dihiasi dengan 444 batu mulia. “Selain itu, rubi, safir, batu kecubung, garnet, dan turmalin juga turut memperindah mahkota,” tulis Emma Samuel di laman Tatler.
Bulu cerpelai dipasang melingkar agar kepala terasa nyaman saat mengenakan mahkota. Terdapat empat salib emas dan fluer de lis (bunga lili) di sekeliling mahkota.
Topi beludru dibungkus oleh lengkungan berhiaskan berlian yang bergabung di bagian atas untuk menopang bola dan salib di tengah.
Mahkota dengan berat sekitar 2,2 kg ini hanya dipakai sebentar saja saat penobatan. Setelah selesai upacara, Raja Charles III menggantinya dengan mahkota Imperial State.
Sejarah mahkota St Edward
Versi asli dari mahkota itu dinamai Edward the Confessor. Ia adalah penguasa Inggris dari tahun 1042 hingga 1066.
Raja Edward dikanonisasi pada tahun 1161 dan mahkotanya disimpan di Westminster Abbey sebagai relik suci. Sepeninggalnya, mahkota tersebut digunakan pada penobatan kerajaan selama 400 tahun berikutnya.
Namun, selama Perang Saudara Inggris pada abad ke-17, musuh Cavaliers mengeksekusi Charles I. Mereka menyita serta menjual mahkota tersebut bersama dengan sebagian besar harta kerajaan.
Ketika monarki dipulihkan pada tahun 1660, raja memerlukan mahkota yang baru dan mengesankan. Tukang emas kerajaan Sir Robert Vyner ditugaskan untuk membuat versi yang kita kenal sekarang.