Sejarah Dramatis Mahkota St Edward yang Digunakan Raja Charles III

By Sysilia Tanhati, Jumat, 12 Mei 2023 | 16:00 WIB
Puncak dari penobatan Raja Charles III dari Inggris adalah pemasangan mahkota St Edward di kepala sang raja. Mahkota St Edward memiliki sejarah panjang nan dramatis. (AFP/Getty Images)

Nationalgeographic.co.id—Raja Charles III dari Inggris dinobatkan pada 6 Mei 2023 di Westminster Abbey. Puncak dari upacara penobatan itu adalah saat Uskup Agung Canterbury memasangkan Mahkota St Edward ke kepala raja. Bukan sembarang mahkota, mahkota St Edward ternyata memiliki sejarah dan fakta dramatis di baliknya.

Mahkota St Edward

Terdiri dari bingkai emas padat dengan tinggi 30 cm, mahkota itu dihiasi dengan 444 batu mulia. “Selain itu, rubi, safir, batu kecubung, garnet, dan turmalin juga turut memperindah mahkota,” tulis Emma Samuel di laman Tatler.

Bulu cerpelai dipasang melingkar agar kepala terasa nyaman saat mengenakan mahkota. Terdapat empat salib emas dan fluer de lis (bunga lili) di sekeliling mahkota.

Topi beludru dibungkus oleh lengkungan berhiaskan berlian yang bergabung di bagian atas untuk menopang bola dan salib di tengah.

Mahkota dengan berat sekitar 2,2 kg ini hanya dipakai sebentar saja saat penobatan. Setelah selesai upacara, Raja Charles III menggantinya dengan mahkota Imperial State.

Sejarah mahkota St Edward

Versi asli dari mahkota itu dinamai Edward the Confessor. Ia adalah penguasa Inggris dari tahun 1042 hingga 1066.

Raja Edward dikanonisasi pada tahun 1161 dan mahkotanya disimpan di Westminster Abbey sebagai relik suci. Sepeninggalnya, mahkota tersebut digunakan pada penobatan kerajaan selama 400 tahun berikutnya.

Namun, selama Perang Saudara Inggris pada abad ke-17, musuh Cavaliers mengeksekusi Charles I. Mereka menyita serta menjual mahkota tersebut bersama dengan sebagian besar harta kerajaan.

Mahkota St Edward dianggap sangat sakral sehingga hanya meninggalkan Menara London untuk ditempatkan, sebentar, di atas kepala raja pada saat penobatan. Raja Charles III merupakan raja Inggris ke-17 yang mengenakan mahkota bersejarah itu. (Firebrace)

Ketika monarki dipulihkan pada tahun 1660, raja memerlukan mahkota yang baru dan mengesankan. Tukang emas kerajaan Sir Robert Vyner ditugaskan untuk membuat versi yang kita kenal sekarang.

Saat itu, mahkota digunakan pada penobatan Charles II pada tahun 1661. Sejak itulah, George V dan George VI mengenakan mahkota tersebut pada penobatan mereka di tahun 1911 dan 1937.

Di masa pemerintahan Ratu Elizabeth II, simbol mahkota St Edward digunakan sebagai lambang agung untuk pelayanan. Gambarnya bisa ditemukan di lencana polisi, paspor, atau Royal Mail.

Meskipun ada percobaan pencurian pada tahun 1671, mahkota biasanya disimpan di Menara London.

Menjelang penobatan Raja Charles III, mahkota St Edward dipindahkan dari Menara London untuk disesuaikan ukurannya. Pergerakan mahkota yang tak ternilai itu dirahasiakan sampai diserahkan dengan aman.

Mahkota St Edward memainkan peran utama dalam sejarah ketika ditempatkan di atas kepala raja. “Itu merupakan salah satu peristiwa paling penting di abad ke-21,” tambah Samuel.

Mahkota St Edward dianggap sangat sakral sehingga hanya meninggalkan Menara London untuk ditempatkan, sebentar, di atas kepala raja pada saat penobatan. Raja Charles III merupakan raja Inggris ke-17 yang mengenakan mahkota bersejarah itu.

Mahkota apa yang dikenakan oleh Ratu Camilla?

Ratu akan dimahkotai dengan mahkota Ratu Mary. Mahkota tersebut dibuat oleh Garrard untuk penobatan Raja George V tahun 1911. Alih-alih menggunakan mahkota Ibu Suri yang menampilkan berlian Koh-i-Noor yang kontroversial, Ratu Camilla memilih mahkota Ratu Mary.

Ini menjadi pertama kalinya mahkota permaisuri digunakan kembali sejak abad ke-18. Saat itu, Ratu Caroline, permaisuri George II, mengenakan mahkota Mary of Modena.

Sebagai salah satu berlian potong terbesar di dunia, India mengeklaim Koh-i-Noor dan menuntut agar dikembalikan. Itu sebabnya, ada kekhawatiran bahwa menggunakannya saat penobatan akan menimbulkan masalah diplomatis.

Berlian Koh-i-Noor yang penuh kontroversi

Berlian Koh-i-Noor yang digunakan pada penobatan mendiang ibu suri pada tahun 1937. Berlian tersebut, yang pertama kali disita oleh East India Company pada tahun 1849. Kemudian dipersembahkan kepada Ratu Victoria.

Baca Juga: Bintang Afrika, Berlian Kontroversial di Tongkat Kerajaan Charles III

Baca Juga: Enam Bangunan Bersejarah Inggris, ada Gereja Penobatan Charles III

Baca Juga: Benda-Benda Penting yang Digunakan dalam Penobatan Raja Charles III

Baca Juga: Benda-Benda Penting yang Digunakan dalam Penobatan Raja Charles III

Baca Juga: Penobatan Raja Charles III sebagai Raja Inggris, Kenapa Banyak yang Menolak Monarki?

Berlian ini telah lama menjadi subyek perselisihan kontroversial antara Inggris dan bekas koloninya, India. Sementara pemerintah India sebelumnya mengatakan berlian itu adalah hadiah dari Maharaja Duleep Singh—seorang kaisar Sikh berusia 11 tahun.

Ibu dari kaisar bocah tersebut dilaporkan telah dipenjara oleh Inggris dan dipaksa untuk menandatangani hak atas permata tersebut.

Setelah meninggalnya Ratu Elizabeth II, anggota Partai Bharatiya Janata di India menyampaikan pendapatkan soal permata tersebut. Menurutnya, menggunakan mahkota dengan Koh-i-Noor dalam penobatan Ratu Camilla akan mengembalikan kenangan menyakitkan terkait masa lalu kolonial.

Salah satu koleksi kerajaan yang selamat dari Perang Saudara Inggris adalah sendok penobatan. Sendok itu berasal dari abad ke-12. Benda tertua dalam koleksi kerajaan, sendok digunakan untuk menuangkan minyak penobatan. Minyak itu diberkati di gereja Makam Suci di Yerusalem, sebelum pengurapan Raja dan Ratu Inggris yang baru.

Mahkota St George juga dikenakan oleh mendiang Ratu Elizabeth II selama penobatannya. Sebelum penobatan Raja Charles III, mahkota itu ditempatkan di atas peti Ratu Elizabeth II selama pemakaman kenegaraannya. Pakar perhiasan Inggris Steven Stone memperkirakan mahkota itu bernilai £2,5 juta atau sekitar 46 miliar rupiah.