Mengulik Sejarah Anatomi Tertua yang Berasal dari Kekaisaran Romawi

By Hanny Nur Fadhilah, Sabtu, 13 Mei 2023 | 09:03 WIB
Di balik sejarah bahasa anatomi tertua, salah satunya ditulis oleh Galen pada zaman Romawi kuno. (Science Photo Library)

Dia banyak menulis tentang banyak aspek kedokteran, dan tentu saja anatomi. Dia mencatat metode pembedahan dan pengamatannya yang cermat. Namun ada halangannya, yaitu pembedahan manusia dilarang di Roma.

Satu-satunya kesempatan Galen untuk melihat ke dalam tubuh manusia adalah melihat dengan cepat ke dalam luka gladiator atau menemukan kerangka yang diambil bersih oleh burung atau anjing. Oleh karena itu, anatominya terutama bergantung pada hewan seperti kera Barbary, babi, dan kambing.

Banyak temuan pada hewan dia terjemahkan dengan cukup baik ke manusia, tetapi banyak juga yang tidak.

Ahli anatomi terkenal lainnya adalah Andreas Vesalius, dari Belgia. Dia menulis serangkaian tujuh jilid pada pertengahan abad ke-16, disertai dengan ilustrasi menakjubkan dari pembedahan anatominya sendiri.

Upaya penulisan itu memulai periode waktu ketika sebagian besar otot, saraf, dan pembuluh darah diidentifikasi dan diberi nama. Dimulai dengan Vesalius, tetapi diambil alih oleh orang lain di Prancis dan Swiss.

Upaya Pertama di Standardisasi

Pada tahun 1895, salah satu upaya awal standardisasi adalah Basle Nomina Anatomica. Ini diusulkan pada pertemuan ahli anatomi Jerman di Swiss sebagai upaya terminologi sistematis dan internasional.

Mereka menetapkan beberapa aturan dasar yang mengatur panggung untuk istilah yang masih kita gunakan sampai sekarang.

Pertama, semua istilah harus dalam bahasa Latin yang benar secara tata bahasa, dan akan memiliki turunan bahasa Latin standar untuk struktur terkait. Misalnya, mengingat jari-jari adalah salah satu tulang lengan bawah, struktur terkait akan mengandung turunan seperti radialis.

Dan ada yang bisa disebut 'aturan kata sifat', yang sangat membantu untuk mempelajari anatomi: Jika ada mayor, akan ada minor; jika ada longus, akan ada brevis; jika ada radialis, akan ada ulnaris untuk tulang lengan bawah lainnya, ulna.

Konvensi lain adalah bahwa setiap struktur hanya akan memiliki satu nama, kecuali untuk kasus ketika eponim —istilah yang dinamai menurut nama seseorang— juga diterapkan.

Jadi, akan ada nama Latin dengan dasar anatomi, tetapi eponim dipertahankan sebagai nama kedua untuk menghormati apa yang disebut penemu struktur tersebut. Seperti tuba Fallopi—ya, Fallopius adalah seorang pria, begitu pula Eustachius dari tuba Eustachius!