Menyelami Sejarah Pemikiran Plato dan Pengaruh Kehidupan Sehari-hari

By Hanny Nur Fadhilah, Senin, 15 Mei 2023 | 09:00 WIB
Filsuf Yunani kuno, Plato, mendirikan Akademi dan merupakan penulis karya filosofis yang memiliki pengaruh tak tertandingi dalam pemikiran Barat. (History)

Nationalgeographic.co.id—Filsuf Yunani kuno Plato adalah murid Socrates dan guru Aristoteles. Tulisan-tulisannya mengeksplorasi keadilan, keindahan dan kesetaraan, dan juga berisi diskusi tentang estetika, filsafat politik, teologi, kosmologi, epistemologi, dan filsafat bahasa. Sejarah pemikiran Plato ini sangat berpengaruh terhadap kehidupan sehari-sehari.

Masa muda membentuk sejarah pemikiran Plato 

Kelahiran Plato sekitar tahun 428 SM, tetapi lebih banyak sarjana modern, menelusuri peristiwa-peristiwa selanjutnya dalam hidupnya, percaya bahwa dia lahir antara tahun 424 dan 423 SM.

Kedua orang tuanya berasal dari bangsawan Yunani. Ayah Plato, Ariston, adalah keturunan raja Athena dan Messenia. Ibunya, Perictione, dikatakan terkait dengan abad ke-6 SM.

Beberapa sarjana percaya bahwa Plato dinamai untuk kakeknya, Aristokles, mengikuti tradisi penamaan anak laki-laki tertua dengan nama kakeknya. Akan tetapi, tidak ada bukti konklusif mengenai hal ini, atau bahwa Plato adalah putra sulung dalam keluarganya.

Sejarawan lain mengklaim bahwa Plato adalah nama panggilan, merujuk pada tubuh fisiknya yang besar. Ini juga mungkin, walaupun ada catatan bahwa nama Plato diberikan kepada anak laki-laki sebelum Aristoteles lahir.

Seperti banyak anak laki-laki dari kelas sosialnya, Plato mungkin diajar oleh beberapa pendidik terbaik Athena. Kurikulum akan menampilkan doktrin Cratylus dan Pythagoras serta Parmenides.

Hal ini mungkin membantu mengembangkan dasar untuk studi Plato tentang metafisika (studi tentang alam) dan epistemologi (studi tentang pengetahuan).

Ayah Plato meninggal ketika dia masih muda, dan ibunya menikah lagi dengan pamannya, Pyrilampes, seorang politikus Yunani dan duta besar untuk Persia.

Plato diyakini memiliki dua saudara laki-laki penuh, satu saudara perempuan dan saudara tiri, meskipun tidak pasti di mana ia berada dalam urutan kelahiran.

Seringkali anggota keluarga Plato muncul dalam dialognya. Sejarawan percaya ini adalah indikasi kebanggaan Plato pada garis keturunan keluarganya.

Sebagai seorang pemuda, Plato mengalami dua peristiwa besar yang menentukan arah hidupnya. Salah satunya adalah bertemu dengan filsuf besar Yunani Socrates.