Setelah Yin Zhen menjadi Kaisar Yongzheng, dia menurunkan atau memenjarakan semua saudara laki-lakinya yang bersaing memperebutkan takhta bersamanya, termasuk adik laki-lakinya, yang memiliki ibu yang sama dengannya.
Selain itu, ibu kandung Kaisar Yongzheng tidak pernah merasa senang dengan kesuksesannya. Sebaliknya, dia sangat kesal karena dia telah mengeluarkan adik laki-lakinya, yang merupakan pesaing yang kuat. Jadi, dia menolak gelar janda permaisuri dan meninggal beberapa bulan setelah Yongzheng naik tahta sebagai Kaisar Tiongkok.
Setelah itu, Kaisar Yongzheng menghabiskan waktu sekitar tiga tahun untuk memusnahkan semua kelompok politik pesaingnya. Dua pendukung pentingnya juga diturunkan pangkatnya dan dipenjarakan sampai mati karena alasan kontroversial.
Raja Terkuat dalam Sejarah Tiongkok
Ketika Kaisar Yongzheng naik takhta, dia mengambil alih dari ayahnya sebuah pemerintahan yang penuh dengan konflik parsial dan pejabat yang korup, dan bendahara yang relatif kosong, karena beberapa perang jangka panjang.
Akibatnya, Kaisar Yongzheng menjadi raja yang rajin yang peduli pada rakyatnya dan merupakan pejuang yang berani dan sejati.
Selain kekalahannya yang keras dan menyeluruh dari partai-partai politik itu, Kaisar Yongzheng dengan tegas dan sama-sama menghukum dan mengeksekusi para pejabat yang korup itu, tidak peduli betapa mulianya orang-orang ini.
Dia kemudian mendirikan sebuah kantor administrasi (Dewan Agung Negara) yang hanya melapor kepada dirinya sendiri, yang sangat meningkatkan kekuatan terpusatnya dan menjadikannya kaisar paling kuat dalam sejarah Tiongkok.
Pertarungan Epik Melawan Seluruh Kelas Penguasa
Pada awal pemerintahan Kaisar Yongzhen, dia menerapkan reformasi inovatif yang membahayakan hampir seluruh keuntungan kelas penguasa sambil menguntungkan warga sipil yang miskin dan rendah hati itu.
Sejak saat itu, Kaisar Yongzheng memimpin beberapa pejabat setianya untuk melawan seluruh kelas penguasa.