Menelusuri Sejarah Tembok Besar Mahakarya Kekaisaran Tiongkok

By Cicilia Nony Ayuningsih Bratajaya, Selasa, 16 Mei 2023 | 12:00 WIB
Prestasi konstruksi Tembok Besar yang dibangun pada Dinasti Han menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang selama berabad-abad, dan terus menginspirasi hingga hari ini. ()

Nationalgeographic.co.id—Dapat dikatakan sejarah Tiongkok menjadi sejarah kebudayaan tertua di dunia. Dikutip dari Who Built the Great Wall of China, konstruksi Tembok Besar dilakukan pada periode Dinasti Qin, Dinasti Han, dan Dinasti Ming.

Sejarah mencatat tembok besar yang didirikan pada masa dinasti Han adalah tembok besar terpanjang yang pernah ada. Membujur dari Korea Utara di timur sampai ke Daerah Otonomi Xinjiang Uighur di barat dengan total panjang lebih dari 10.000 kilometer.

Dinasti Han (206 SM - 220 M) merupakan periode dinasti terpenting dalam perkembangan sejarah Tiongkok. Dimulai setelah bersatunya China pada masa dinasti Qin. Pada masa ini kondisi China stabil, sehingga bisa mempeluas wilayahnya termasuk berdagang melalui Jalur Sutra

Tembok Besar Han di Perbatasan Barat

Tembok besar dinasti Han sebagian besar dibangun pada tahun 121 SM untuk mempertahankan diri dari gangguan Xiongnu, Kekaisaran Mongol pada waktu itu. Selain sebagai perbatasan, juga melindungi hubungan dagang dengan negara-negara di Asia Barat.

Dinasti Han memperluas tembok besar ke barat di Koridor Hexi. Ada beberapa bagian di Ejinaqi yang sekarang adalah Mongolia Dalam, Jinta, juga Yumen, Jiayuguan, Guangzhou, dan Dunhuang di Gansu. Menara suar, kastil, dan menara asap dibangun di jalur sutra hingga Lop Nor (Danau Bosten di Xinjiang)

Karakteristik Tembok Besar Jalur Sutra

Dibangun dengan menggunakan pasir dan kerikil dari daerah gurun dinasti Han, para pembangun mengadopsi jenis konstruksi yang sangat khusus. Mereka pertama-tama menganyam bingkai dasar menggunakan ranting pohon rose willow dan alang-alang. Lalu mengisi bingkai tersebut dengan kerikil. Setelah itu, mereka menumpuknya berlapis-lapis.

Air tanah dengan salinitas tinggi digunakan untuk mengkonsolidasikan pasir dan kerikil. Meskipun Tembok Besar di Gurun Gobi telah mengalami erosi selama dua ribu tahun, ia masih berdiri. Kelly Pang dalam tulisannya di China Highlights menyatakan “Benteng-benteng itu megah berdiri melawan tanah yang paling tandus sekalipun.” Ada tiga jenis konstruksi utama yang membuatnya kuat yaitu tanah kuning gurun Gobi, pasir dan batu disusun berlapis-lapis dalam bingkai ranting pohon rose willow.

Tembok Besar Dinasti Han di Gurun Gobi (gionnixxx)

Situs Peninggalan Tembok Besar Han yang masih ada

Bagian terbaik dari Tembok Besar Han untuk ditelusuri adalah di gurun sekitar Dunhuang. Dunhuang paling baik dikunjungi sebagai bagian dari wisata Jalur Sutra.