Taejong, Kaisar Paling Kejam dari Dinasti Joseon Kekaisaran Korea

By Sysilia Tanhati, Kamis, 18 Mei 2023 | 07:14 WIB
Meski cakap dan membawa kemakmuran bagi rakyat di Kekaisaran Korea, Raja Taejong dikenal sebagai raja yang kejam dari Dinasti Joseon. (National Museum of Korea)

Jeong dan Bang-won memiliki pandangan yang sangat berbeda tentang bagaimana dinasti baru harus dijalankan. Jeong percaya menteri-cendekiawan harus menjalankan Dinasti Joseon. Sementara Bang-won berpikir raja harus memerintah sebagai raja absolut. Lebih buruk lagi, baik Jeong dan Nam mendukung Bang-seok yang ditunjuk sebagai pewaris Bang-won.

Sebagai buntut dari konflik ini, Bang-won membujuk Taejo untuk menunjuk putra sulungnya yang masih hidup, Bang-gwa, sebagai ahli waris. Ia melakukannya untuk menunjukkan bahwa tujuannya bukanlah memenangkan takhta itu sendiri.

Berkabung atas putra dan istrinya—yang tiba-tiba meninggal sebelumnya—Taejo turun takhta. Bang-gwa menjadi Raja Jeongjong menggantikan sang ayah. Jeongjong dengan cepat memindahkan ibu kota Joseon dari Seoul ke Kaesong, kota yang dia sukai untuk tinggal.

Perselisihan kedua para pangeran dan upaya Taejong merebut takhta

Meskipun Jeongjong adalah raja, Bang-won memegang kendali di balik layar. Tidak ada kebijakan kerajaan yang dijalankan tanpa restunya. Hal yang sama rupanya pernah dilakukan oleh sang ayah dulu. Yi Seong-gye mengendalikan raja terakhir Dinasti Goryeo, Gongyangan.

Satu perintah Bang-won adalah larangan untuk pembentukan tentara pribadi. Meskipun Bang-won baru saja membunuh putra mahkota dengan pasukan pribadi, Bang-won ingin semua tentara dibubarkan. Ini untuk memastikan tidak ada yang bisa menantang Jeongjong, yang pada akhirnya akan menantang kekuatan Bang-won.

Setelah Jeong Do-jeon dan Nam Eun terbunuh, kakak laki-laki Bang-won, Bang-gan, menjadi saingan utamanya untuk takhta.

Bang-won dan Bang-gan sama-sama membentuk pasukan pribadi secara rahasia. Bang-gan kemudian melancarkan serangan ke Bang-won pada tahun 1400. Ini dikenal sebagai Perselisihan Kedua Pangeran.

Bang-won mampu mengalahkan pasukan saudaranya. Alih-alih membunuh Bang-gan, Bang-won mengasingkannya. Tapi, ia membunuh penasihat yang membantu mendesak saudaranya untuk membangun pasukan dan menyerang Bang-won.

Setelah membunuh saudara laki-lakinya yang lain, Jeongjong menunjuk Bang-won sebagai ahli warisnya dan kemudian turun takhta. Bang-won dinobatkan sebagai Raja Taejong.

Sebagai raja baru di Dinasti Joseon, ia memindahkan ibu kota kembali ke Seoul dari Kaesong. Melihat putranya membunuh begitu banyak orang demi takhta, mantan Raja Taejo meninggalkan ibu kota. Ia menjalani sisa hidupnya di tempat kelahirannya di Hamheung.

Pemerintahan awal Raja Taejong dari Dinasti Joseon Kekaisaran Korea