Dewi Penyembuhan dalam Mitologi dan Sejarah Kuno Dokter Wanita

By Cicilia Nony Ayuningsih Bratajaya, Minggu, 21 Mei 2023 | 08:00 WIB
Penemuan arkeologi berupa relief era neo Sumeria yang diduga Nintinugga dewi penyembuh yang dikenal tabib surgawi ()

Selain menyengat orang jahat, Serqet juga bisa menyembuhkan sengatan kalajengking dan efek racun lainnya, seperti gigitan ular. Dalam sejarah seni Mesir kuno, dia digambarkan memiliki tubuh kalajengking tetapi berkepala wanita atau sebagai wanita dengan kalajengking di kepalanya.

Benarkah dalam sejarah kuno wanita sudah memiliki profesi sebagai dokter dan sejak kapan sejarah wanita dalam dunia pengobatan dimulai?

Aëtius Amidenus, seorang dokter dan penulis buku kedokteran dari Yunani Bizantium yang hidup pada pertengahan abad ke-5 menjelaskan dalam kumpulan karyanya.

Pada karya tulisnya yang disebut Enam Belas Buku tentang Kedokteran, menjelaskan teknik bedah yang dilakukan oleh Aspasia seorang ahli bedah wanita Yunano kuno abad ke-4. Aspasia berkonsentrasi pada kebidanan dan ginekologi.

Selama periode ini, wanita tidak memiliki akses pada pendidikan tinggi mereka terkekang dengan tugas dan peran rumah tangga. Orang Yunani memandang ilmu kedokteran yang datang dari hadiah para dewa, jadi wanita atau budak tidak diijinkan untuk dididik ilmu kedokteran.

Aspasia mampu menepis anggapan tersebut dan melewati tantangan ini. Pada masa inilah Aspasia menjadi dokter yang mengesankan, ia membuat banyak penemuan berharga tentang pengetahuan ilmu kedokteran.   

Pada abad ke-12, kota Pelabuhan Salerno di Italia terkenal secara luas sebagai pusat pengenalan obat Arab ke Eropa Barat. Seorang Wanita Italia bernama Trota. dikenal sebagai seorang dokter dan penulis buku kedokteran.

Trota menjadi terkenal karena mengajar dokter pria tentang tubuh dan persalinan wanita. Naskah teks Trotula yang ditulisnya beredar luas di seluruh Eropa pada abad pertengahan, dari Spanyol hingga Polandia, termasuk Sisilia hingga Irlandia.

Naskah yang dikenal The Trotula meliputi Conditions of Women, Treatments for Women, dan Women’s Cosmetics. Topik yang dibahas mulai dari persalinan hingga kosmetik yang digunakan wanita.

Trotula menuliskan dari berbagai sumber termasuk sumber dari Galen seorang dokter bedah Yunani Romawi. Trotula juga melengkapi bukunya dengan instruksi praktis.

Catatan Mesir menunjukkan bahwa wanita belajar di sekolah kedokteran kerajaan di Heliopolis sejak 1500 SM. Melalui catatan sejarah diketahui wanita selalu menjadi penyembuh.

Mereka adalah apoteker, membudidayakan ramuan penyembuh dan bertukar rahasia kegunaannya. Mereka juga perawat, konselor, bidan yang berkeliling dari rumah ke rumah dan desa ke desa.