Sementara di sisi hilir, Sigi mengembangkan produk hilir kakao dengan bermitra dengan badan usaha untuk menyediakan infrastruktur dan sumber daya bersama bagi produsen cokelat UMKM lokal, sehingga mendorong pertumbuhan mereka dan mengurangi ketergantungan mereka pada anggaran pemerintah.
“Kabupaten LTKL dan pemangku kepentingan menggunakan pendekatan yurisdiksi melalui insentif untuk solusi berbasis alam. Sebagai contoh, upaya konservasi Kabupaten Sigi menggunakan komoditas alam seperti kakao dan bambu sebagai komoditas berbasis alam untuk menjaga dan melestarikan hutannya,” kata Evi Ratnasari Putri, Deputy of Partnership and Communication LTKL dalam kesempatan yang sama (19/05/2023).
Evi menjelaskan, skema investasi ini penting diterapkan lantaran hampir 75 persen kawasan Sigi merupakan hutan. Dengan begitu, upaya konservasi alam juga dapat berkontribusi pada peningkatan ekonomi masyarakat.
Dalam rangka mensosialisasikan upaya tersebut, pemerintah daerah Kabupaten Sigi akan menyelenggarakan Festival Lestari pada 23-25 Juni mendatang. Festival ini bisa menjadi sarana untuk membuka dan mempererat gotong royong untuk cita-cita mencapai pembangunan lestari di daerah.
Program-program yang dirancang dalam Festival Lestari bertujuan mendorong terwujudnya Sigi Hijau dan target-target Kabupaten Sigi yaitu masuknya investasi berkualitas, terjaganya lingkungan hidup, masyarakat, dan unsur-unsur pendukung kehidupan berada dalam kondisi yang baik, tertata, dan terjamin kelestariannya.
Salah satu mata acara utama yang strategis dalam festival ini adalah kegiatan Investment Forum Cagar Biosfer yang melibatkan beberapa kabupaten di Sulawesi Tengah, khususnya kabupaten-kabupaten yang tergabung di Cagar Biosfer Lore Lindu.
Investment Forum Cagar Biosfer adalah sebuah forum yang dirancang agar pemangku kepentingan provinsi dan kabupaten di Sulawesi Tengah bisa lebih mengenal peluang investasi dan bisnis yang ramah lingkungan ramah sosial serta mendapat kesempatan untuk mempromosikan dan menampilkan peluang-peluang investasi dan bisnis lestari yang ada di Sulawesi Tengah utamanya di kawasan cagar biosfer.
Forum ini mengundang pemangku kepentingan dari pemerintah daerah dan nasional, sektor swasta, sektor investasi dan ekonomi, pelaku UMKM, pakar, produsen, orang muda dan masyarakat yang terlibat langsung dalam kegiatan investasi dan bisnis.
Dalam kesempatan ini, Kabupaten Sigi dan beberapa kabupaten lainnya di Sulawesi Tengah akan memamerkan portofolio investasi berkelanjutan berbasis komoditas alam, jasa lingkungan, dan jasa umum dengan menggunakan pendekatan rantai pasok gotong royong. Di sisi lain, pertemuan ini akan melibatkan kolaborasi multipihak sebagai ruang belajar bersama untuk mendorong ekonomi lestari.
—Rilis ini merupakan bagian kerja sama antara Lingkar Temu Kabupaten Lestari dan National Geographic Indonesia