Temperatur yang lebih tinggi ini menyebabkan produksi kelembapan dan curah hujan yang lebih tinggi di Eropa Barat Daya dan peningkatan musim panas di Asia Timur. Menariknya, kelembapan ini juga mencapai daerah kutub, yang berkontribusi pada perluasan lapisan es Eurasia Utara.
“Mereka bertahan selama beberapa waktu dan digembar-gemborkan dalam fase glasiasi zaman es yang berkelanjutan dan berjangkauan jauh yang berlangsung hingga Pleistosen akhir. Perluasan gletser benua seperti itu diperlukan untuk memicu pergeseran dari siklus 40.000 tahun ke siklus 100.000 tahun yang kita alami hari ini, yang sangat penting untuk evolusi iklim Bumi selanjutnya,” tambah Bahr.
Ilmuwan dari Jerman, Prancis, Spanyol, dan Portugal berkontribusi dalam penelitian ini. Pekerjaan itu didanai oleh German Research Foundation.