Vlad si Drakula, Sejarah Penguasa Paling Sadis dari Rumania Selatan

By Galih Pranata, Senin, 22 Mei 2023 | 07:00 WIB
Vlad dan adiknya didik oleh Sultan Murad II, tapi kemudian menjadi pembenci Kekaisaran Ottoman. (Public domain)

Secara mengejutkan, sesaat masih dalam suasana pesta, beberapa orang yang berumur cukup tua dan diduga terlibat dalam pembunuhan ayahnya, Vlad III meminta pasukannya menyeret orang-orang itu keluar.

Di luar pesta, sebuah sula tajam berukuran besar telah disiapkan. Satu persatu orang-orang itu mulai ditusukkan duburnya kepada sula hingga menembus sampai ke mulut atau leher para korbannya. 

"Pancang kemudian ditanam secara vertikal ke dalam tanah, sehingga korban dibiarkan tubuhnya menjuntai di udara," tambahnya.

Vlad menusuk orang dengan cara yang menghindari kerusakan pada organ vital, dan dengan demikian mencegah kematian seketika. Sebaliknya, para korban menderita berjam-jam atau berhari-hari sebelum meninggal.

Untuk menambahkan sentuhan artistik pada kengerian itu, Vlad menyula para aristokrat yang diatur dalam barisan yang kemudian dikenal sebagai "The Forrest of the Impaled". Cara yang sangat sadis untuk membunuh tamunya sendiri.

Penusukan massal tidak menghentikan pesta Minggu Paskah Vlad the Impaler, dan pesta terus berlanjut. Setelah itu, istri dan anak bangsawan yang tertusuk, masih mengenakan perhiasan Paskah mereka.

Ilustrasi yang menggambarkan eksekusi Vlad The Impaler yang keji. (The Military/Public Domain)

Drakula Vlad secara sistematis memusnahkan kelas aristokrat yang telah membuat banyak masalah bagi keluarganya. Penyulaan adalah metode pilihannya untuk menghadapi mereka dan siapa pun yang membuatnya murka.

Vlad juga melawan Ottoman. Muhammad Al Fatih atau Sultan Mehmed II sang Penakluk, yang telah merebut Konstantinopel dan menghancurkan Kekaisaran Bizantium beberapa tahun sebelumnya.

Ia mengirim 10.000 pasukan kavaleri untuk menghadapi pasukan Janissary. Vlad menyergap dan mengalahkan mereka, lalu menusuk yang selamat, dengan pemimpin mereka dipasang di tiang penyula tertinggi. Mehmed II selamat dari penyergapan.

Pada 1462, Mehmed II memimpin 90.000 tentara melawan The Impaler. Saat mereka mendekati ibu kota Vlad, Ottoman tidak menemui perlawanan. Sebaliknya, jalan itu dipenuhi oleh 20.000 orang Turki dan Muslim Bulgaria yang mati tertusuk sula.

Mehmed II dan sejarah penguasa Ottoman mencatat kegilaan yang pernah dilakukan Vlad si Drakula. Ada juga kisah tentang kesadisan Vlad yang lain selain menyula para korban yang membuatnya murka.

Satu kisah sejarah mengisahkan tentang Vlad yang makan roti di medan pertempuran, di antara tentara yang baru saja dia kalahkan. Ia mencelupkan rotinya ke dalam lumuran darah tentara lawan yang tewas sebagai selai rotinya, lalu memakannya!

Bagaimanapun, Vlad III tercatat sejarah penguasa sebagai drakula dalam kisah nyata yang mengerikan, bahkan lebih mengerikan dari drakula fiktif dalam banyak karya novel dan drama.