Sepanjang sejarah era Victoria, ada kemungkinan nyata bahwa pakaian bisa menyebabkan kematian. Banyak pakaian pada masa itu mengandung komponen beracun, mudah terbakar, dan berisiko tinggi, seperti kapas putih yang mengalir.
Selain itu, banyak insiden penggunaan topi, aksesori wajib untuk melengkapi tampilan Victoria yang pada saat itu dibuat dengan merkuri.
Lebih lanjut, terdapat catatan sejarah era Victoria bahwa produsen pada saat itu menggunakan pigmen beracun yang dapat menyebabkan banyak luka dan kerusakan kulit, selain mual, diare, dan sakit kepala pada penduduk.
Yang lebih kompleks, dalam sejarah era Vicoria adalah masalah lain yang dihadapi oleh orang Victoria. Mereka memerangi kutu dan vektor parasit penyakit lainnya seperti tifus, yang biasanya ditemukan pada pakaian ganti atau ditemukan di rok wanita ketika mereka melintasi lumpur dan jalanan kotor di Inggris selama periode itu.
Kesedihan sebagai Sesuatu yang Suci
Ketegasan dan formalitas adalah bagian dari kehidupan sejarah era Victoria, sehingga beberapa ritual dibuat pada saat itu. Rupanya, salah satu ritual menjadi terkenal adalah dengan menyelenggarakan perayaan berkabung.
Orang-orang takut akan kematian dan merasa bahwa dengan menghormati mereka yang telah meninggal mereka harus berkabung di mana saja, apapun situasinya. Oleh karena itu, beberapa aturan tentang kematian dan kesedihan dipopulerkan.
Ritual pertama adalah penggunaan pakaian dan aksesoris hitam yang tak terbantahkan. Lamanya waktu hitam dikenakan tergantung pada hubungan individu atau keluarga dengan almarhum.
Bahkan, pemakaian busana hitam bisa berlangsung selama berbulan-bulan. Tidak ada pria atau wanita yang dapat berpartisipasi dalam acara sosial sampai masa berkabung selesai.
Sejarah era Vicoria juga memiliki aturan dan takhayul yang berbeda seperti ketika Anda menemukan prosesi pemakaman. Pelayat harus membelakangi peti jenazah. Hal lain yang aneh lainnya adalah kebiasaan menahan napas saat melewati kuburan.
Rumah Sakit Jiwa yang Aneh
Salah satu rumah sakit jiwa tertua di dunia adalah Bethlehem Royal, bagian dari sejarah era Victoria. Rumah sakit ini menggunakan taktik untuk memajang pasien yang, menurut institusi, dirawat dan disembuhkan. Untuk menunjukkan hal ini, mereka menerbitkan foto pasien sebelum dan sesudah memasuki klinik.
Bethlehem Royal, juga dikenal sebagai "The Bedlam Asylum" terkenal karena memiliki pengetahuan komprehensif tentang kesehatan mental dan pasien di kursi terbalik dan membiarkannya berputar selama beberapa jam.
Foto Abadi
Dalam sejarah era Victoria, tindakan memotret orang yang sudah meninggal adalah hal biasa. Dalam upaya untuk mengabadikan citra mereka yang pergi, orang mati difoto bersama kerabat mereka yang masih hidup.
Saat foto diambil, banyak anggota keluarga berkumpul, sedangkan struktur kayu dan logam diletakkan di atas jenazah, sehingga menyerupai penampakan orang yang masih hidup.
Foto abadi diambil untuk pertama kalinya atas permintaan Ratu Victoria, yang setelah kematian suaminya, Pangeran Albert. Ratu meminta agar pria itu difoto, agar tetap menjadi kenang-kenangan untuknya.