Menguatkan Peran Perempuan dalam Pengelolaan Perikanan Berkelanjutan

By Utomo Priyambodo, Kamis, 25 Mei 2023 | 14:03 WIB
Perempuan memegang peranan penting dalam pengelolaan sumber daya alam, termasuk di sektor perikanan. (Feri Latief/National Geographic Indonesia)

Nationalgeographic.co.id—Perempuan memegang peranan penting dalam pengelolaan sumber daya alam, termasuk di sektor perikanan. Menyadari hal tersebut, Yayasan Konservasi Alam Nusantara (YKAN) bersama mitra menggagas program penguatan peran perempuan dalam mendukung perikanan secara berkelanjutan.

Pada awal Mei, YKAN menggelar seri Lokakarya Peran Perempuan dalam Perikanan Skala Kecil. Lokakarya ini digelar di empat lokasi, yaitu Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan; Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat; Kabupaten Buleleng, Bali; dan Kota Padang, Sumatra Barat.

Lokakarya ini merupakan medium penyadartahuan tentang pentingnya pengakuan peranan perempuan, terutama di sektor perikanan tangkap.

Upaya penguatan peran perempuan dalam perikanan skala kecil ini diawali dengan survei yang dimulai sejak bulan Februari 2023. Survei ini menggunakan metode wawancara dengan melibatkan 450 responden yang terlibat dalam perikanan tangkap.

Responden tersebut di antaranya adalah nelayan, istri nelayan, pengepul, dan para pekerja pengolah produk ikan. Dari hasil survei tersebut diketahui bahwa perempuan memegang peranan penting dalam perikanan tangkap. Hal ini yang kemudian ditindaklanjuti dalam program pengarusutamaan gender dalam sektor perikanan skala kecil.

“Perempuan memegang peranan penting pada kegiatan penangkapan ikan. Peran perempuan dapat terlihat melalui pengaturan biaya operasional, pengadaan pasokan, dan keterlibatan dalam proses pemasaran dan pengolahan ikan. Untuk itu kami mendukung apa yang dilakukan oleh YKAN sebab berbicara mengenai perikanan berkelanjutan tanpa melibatkan perempuan adalah mustahil,” terang Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Bali, Putu Sumardiana.

Lokakarya Peran Perempuan dalam Perikanan Skala Kecil di Desa Bugis, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat. (Zulfahri Siagian/YKAN)

“Lokakarya yang diadakan oleh YKAN ini merupakan kesempatan bagi kita semua untuk belajar lebih banyak tentang gender, kesetaraan, dan keadilan gender. Perempuan seharusnya masih bisa melakukan hal-hal lebih daripada hanya sebatas pekerjaan rumah tangga. Keluarga bergantung bukan hanya pada laki-laki, akan tetapi pada perempuan juga,” ujar Muhammad Ikhsan Larigau, Sekretaris Kecamatan Galesong Selatan, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, menambahkan.

Hal senada juga disampaikan oleh Kepala Desa Bugis, Kecamatan Sape, Kabupaten Bima, Muhammad Akbar. “Disadari atau tidak, peranan perempuan dalam setiap sisi kehidupan sangat berpengaruh,” kata Akbar.

"Kami berterima kasih kepada YKAN yang telah memberikan tambahan pengetahuan melalui lokakarya ini. Tanpa adanya peran perempuan, banyak pekerjaan laki-laki yang ternyata tidak bisa atau setidaknya terkendala untuk dilakukan."

Ketut Sukarta, nelayan di Desa Les, Buleleng, Bali, pun mengakui bahwa pendampingan ini memberi pemahaman lebih mengenai peranan laki-laki dan perempuan. “Saya berterima kasih pada YKAN, dari sini saya menjadi tahu betapa penting peran istri saya dalam pengelolaan rumah tangga nelayan.”

Made Anggarwati, istri Ketut Sukarta, membenarkan. “Di dalam rumah tangga, saya memang bertanggung jawab untuk mengelola keuangan dari hasil melaut suami dan selalu dilibatkan dalam setiap perencanaan untuk melaut. Saya membantu pembelian dan persiapan bekal seperti makanan dan bahan bakar," tutur Made.