Meskipun dia bertekad untuk tetap perawan, Atalanta akhirnya setuju untuk menikah setelah mendapat tekanan dari ayahnya. Namun, ada yang menarik.
Atlanta bersikeras bahwa calon suaminya harus membuktikan dirinya terlebih dahulu dan mengalahkannya dalam pertandingan lari.
Perlombaan diadakan sebagaimana mestinya. Tentu saja, Atalanta mengalahkan semua pendatang. Namun ini bukan pertandingan biasa. Pasalnya, yang kalah harus membayarnya dengan dieksekusi.
Salah satu peserta, Hippomenes, dengan cerdik memenangkan pertandingan dengan menjatuhkan tiga apel emas di lintasan. Apel itu mengalihkan perhatian Atalanta sehingga dia memenangkan perlombaan.
Seperti yang diramalkan peramal Apollo di Delphi, pernikahan Atalanta dan Hippomenes berumur pendek. Pasalnya, keduanya melakukan hubungan intim di kuil yang didedikasikan untuk Zeus.
"Sebagai hukuman, keduanya dihukum oleh dewa yang mengubah mereka menjadi singa," tambah Cartwright. Itu adalah wujud yang cocok bagi Atalanta.
Pasalnya, dia bisa menjadi menakutkan dalam transformasi barunya, sama seperti dalam wujud manusianya.
Atalanta dan Hippomenes sempat melahirkan seorang putra, Parthenopaeus, seorang protagonis dalam cerita Seven Against Thebes.
Atalanta muncul untuk terakhir kalinya dalam mitologi Yunani ketika dia terlihat di akhirat di Elysium. Di sana para pahlawan diberi pilihan jenis jiwa apa pun yang mereka inginkan.
Tidak mengherankan, mengingat kehebatannya dalam berburu, gulat, dan berlari, Atalanta memilih untuk mengambil jiwa seorang atlet.
Meski tidak seterkenal Athena atau Artemis, Atalanda merupakan pahlawan dalam mitologi Yunani kuno yang memiliki banyak kisah menarik.