Masih Ada Kesenjangan dan Ketidaksetaraan dalam Aksi Perubahan Iklim

By Ricky Jenihansen, Sabtu, 3 Juni 2023 | 12:00 WIB
Tampak perbedaan permukaan laut dan daratan di pesisir Jakarta. Daerah di kawasan Penjaringan, Jakarta Utara, kerap dilanda banjir akibat pasang laut karena daratannya lebih rendah sekitar satu meter daripada muka laut. Perubahan iklim turut mempercepat naiknya muka laut. (Yunaidi/National Geographic Indonesia)

“Aktor tata kelola perkotaan dapat memengaruhi kondisi yang menentukan apakah orang dapat berpartisipasi secara efektif dan membantu membingkai isu-isu penting yang sedang dipertimbangkan oleh para pembuat keputusan.”

Membangun proses perencanaan inklusi merupakan tantangan besar bagi para pelaku tata kelola kota, tetapi proses ini diperlukan untuk mewujudkan hasil distribusi yang adil.

Pengecualian berisiko menciptakan tiga ketidakadilan di mana mereka yang berkontribusi paling sedikit terhadap perubahan iklim diposisikan paling menderita akibat dampaknya.

Hal itu, lanjutnya, secara tidak proporsional dipengaruhi oleh kebijakan aksi perubahan iklim yang memperburuk tantangan sosial, ekonomi, dan lingkungan yang sudah dihadapi kelompok tersebut.

Aksi Perubahan Iklim

Menurut PBB, Perubahan iklim sekarang memengaruhi setiap negara di setiap benua. Itu mengganggu ekonomi nasional dan memengaruhi kehidupan, merugikan orang, komunitas, dan negara hari ini dan bahkan lebih banyak lagi di masa depan.

Orang-orang mengalami dampak signifikan dari perubahan iklim, yang meliputi perubahan pola cuaca, naiknya permukaan laut, dan peristiwa cuaca yang lebih ekstrem.

Emisi gas rumah kaca dari aktivitas manusia mendorong perubahan iklim dan terus meningkat. Mereka sekarang berada di level tertinggi dalam sejarah.

Tanpa tindakan atau aksi, suhu permukaan rata-rata dunia diproyeksikan akan meningkat selama abad ke-21 dan kemungkinan akan melampaui 3 derajat celsius pada abad ini.

Dengan beberapa wilayah di dunia diperkirakan akan lebih panas lagi. Orang-orang yang paling miskin dan paling rentan yang paling terpengaruh.

Memajukan pemerataan dan keadilan dalam perencanaan aksi iklim (CAP) menghadirkan tantangan besar bagi para pelaku tata kelola perkotaan.

Penelitian ini adalah upaya untuk membantu menyusun aksi perubahan iklim, dengan memberikan panduan yang diperlukan dan praktis untuk mengembangkan pendekatan partisipatif.