Burung kea dari Selandia Baru adalah jenis burung beo paling kuno. Struktur cangkangnya ternyata belum sempurna yang menunjukkan bahwa pertumbuhan pada bagian tersebut baru muncul sekitar 29 juta tahun yang lalu.
Burung beo tidak hanya bisa mengikuti bahasa manusia, tetapi semua suara yang didengarnya. Anda mungkin pernah melihat bagaimana burung beo bisa berdansa dan menciptakan suara musik.
Hal itu disebabkan karena otak pembelajaran vokal burung beo terselip di area yang juga mengontrol gerakan.
"Dibutuhkan kekuatan otak yang signifikan untuk memproses informasi pendengaran dan menghasilkan gerakan yang diperlukan untuk meniru suara spesies lain," kata Mukta Chakraborty, penulis utama makalah dari Duke University.
Burung beo mungkin bisa belajar meniru kata-kata manusia dari burung beo lainnya. Akan tetapi, sesama burung beo tidak bisa berbicara dengan kata yang kita ucapkan kepada manusia lainnya.
Sementara di alam liar, ia menggunakan percakapan dengan kawan lainnya tetapi tidak dengan kata-kata yang dihasilkan manusia. Para ahli hewan percaya bahwa beo mungkin menciptakan nyanyian unik untuk mengenali satu sama lain.