Nationalgeographic.co.id—Penelitian baru yang kontroversial dari tim ilmuwan National Geographic Society mengungkapkan, bahwa Homo Naledi, manusia purba yang telah punah 100.000 tahun sebelum manusia modern ternyata juga melakukan praktik mengubur mayat.
Seperti diketahui, Homo naledi dianggap sebagai kerabat manusia yang telah punah, makhluk ini memiliki sepertiga ukuran otak manusia modern.
Menurut penelitian baru kali ini, mahkluk ini juga mengubur mayat dan mungkin telah mengenang kematian mereka.
Penelitian baru ini telah menjungkirbalikan teori lama yang hanya bisa dilakukan oleh manusia modern dan sepupu Neanderthal kita.
Klaim baru ini menunjukkan bahwa makhluk ini mampu melakukan aktivitas kompleks seperti manusia modern.
Kerabat manusia yang telah punah, Homo naledi, yang otaknya berukuran sepertiga otak kita, mengubur mayat mereka dan mengukir dinding gua sekitar 300.000 tahun yang lalu.
Namun, beberapa ahli mengatakan bukti tersebut tidak cukup untuk menyimpulkan H. naledi menguburkan atau mengabadikan kematian mereka.
"Saya dapat melihat di mana mereka menghubungkan titik-titik dengan data ini dan saya pikir itu layak untuk dilaporkan, tetapi seharusnya dilakukan dengan lebih banyak peringatan," kata Sheela Athreya, seorang antropolog di Texas A&M University yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.
Para arkeolog pertama kali menemukan sisa-sisa H. naledi di sistem Gua Rising Star di Afrika Selatan pada tahun 2013.
Sejak itu, lebih dari 1.500 fragmen kerangka dari beberapa individu telah ditemukan sepanjang sistem sepanjang 2,5 mil (4 kilometer).
Anatomi H. naledi terkenal karena pelestarian jenazahnya yang luar biasa. Mereka adalah makhluk berkaki dua yang tingginya sekitar 5 kaki atau sekitar 1,5 meter dan beratnya 100 pon atau sekitar 45 kilogram.