Misteri Homo Naledi, Manusia Purba Pertama yang Mengubur Mayat?

By Ricky Jenihansen, Kamis, 8 Juni 2023 | 16:55 WIB
Sekelompok manusia purba Homo naledi membawa salah satu mayat mereka ke gua Rising Star dalam penggambaran seniman. (Jon Foster/National Geographic)

Mereka juga memiliki tangan yang tangkas dan otak yang kecil namun kompleks, ciri-ciri yang menyebabkan perdebatan tentang kompleksitas perilaku mereka.

Dalam studi tahun 2017 yang diterbitkan dalam jurnal eLife dengan judul "Homo naledi and Pleistocene hominin evolution in subequatorial Africa", tim Rising Star menyatakan bahwa H. naledi sengaja menguburkan jenazah mereka di dalam sistem gua.

Dalam konferensi pers pada 1 Juni 2023, paleoantropolog Lee Berger, pemimpin program Rising Star, dan rekan-rekannya mendukung klaim tersebut dengan tiga studi baru. Studi itu diterbitkan pada Senin, 5 Juni 2023 di server pracetak bioRxiv, yang bersama-sama mengajukan bukti paling substansial.

Jurnal pracetak bioRxiv pertama berjudul "Evidence for deliberate burial of the dead by Homo naledi" memberikan bukti, bahwa H. naledi dengan sengaja menguburkan orang mati dan membuat ukiran yang bermakna di atas batu di atas kuburan.

Penelitian baru tersebut, mendeskripsikan dua lubang dangkal berbentuk oval di lantai salah satu ruang gua. Di sana berisi sisa-sisa kerangka yang konsisten dengan penguburan mayat yang tertutup sedimen dan kemudian membusuk.

Salah satu penguburan bahkan mungkin termasuk persembahan kuburan, satu artefak batu ditemukan dalam kontak dekat dengan tulang tangan dan pergelangan tangan.

Berger mengatakan dalam konferensi pers bahwa "kami merasa bahwa mereka telah memenuhi ujian lakmus dari penguburan manusia atau penguburan manusia kuno."

Jika diterima, interpretasi para peneliti akan mendorong mundur bukti paling awal dari penguburan yang disengaja selama 100.000 tahun, rekor yang sebelumnya dipegang oleh Homo sapiens.

Jurnal pracetak bioRxiv kedua dengan judul "241,000 to 335,000 Years Old Rock Engravings Made by Homo naledi in the Rising Star Cave system, South Africa" menjelaskan penemuan ukiran abstrak di dinding batu sistem Gua Rising Star.

Temuan itu juga menandakan bahwa H. naledi memiliki perilaku yang rumit, kata para peneliti dalam pracetak baru lainnya.

Sistem gua RIsing Star di Afrika Selatan. (Jason Treat/National Geographic)

Garis, bentuk, dan figur mirip "hashtag" ini tampaknya dibuat pada permukaan yang disiapkan khusus yang dibuat oleh H. naledi, yang mengampelas batu tersebut sebelum mengukirnya dengan alat batu.